DUKA NEGERIKU DI AWAL TAHUN

DUKA NEGERIKU DIAWAL TAHUN

Negeriku menangis

Ibu pertiwi berduka

Tahun 2021 diawali dengan musibah

Dimana-mana derai air mata 

Membasahi bumi pertiwi

Pandemi corona tak kian henti

Sriwijaya line menghempas kelaut

Nyawa meregang pasrah tanpa jeritan

Tanah longsor di Jawa Barat

Tanah bergoyang di Sulawesi Barat

Gempa bumi meluluh lantakkan gedung dan rumah

Hujan besar menenggelamkan Kalsel

Di bumi pertiwi mengembang aroma duka 

Jerit tangis tanpa suara menggema

Musibah datang tanpa diundang

Musibah datang tanpa permisi

Musibah datang tanpa diduga

Diri ringkih derita anak negeri terhempas

Kemalangan yang tidak mampu dielakkan

Berpasrah diri atas kemalangan

Yang menimpa bumi nusantara

Rinai air mata berpadu dalam luka dan duka

Musibah beruntun mendera negeri ini

Teguran atau peringatan

Untuk semua anak bangsa

Mungkin saja musibah ini 

Ujian atau cobaan untuk kita semua

Alloh ta'ala mengingatkan kita belum dikatakan beriman sebelum dicoba atau diuji

Ujian bagi umat tentang tingkat kesabaran

Terhadap musibah yang melanda

Perum Abdi Negara Loabakung Samarinda

7 Jumadil Akhir 1442 Hijriah

19 Januari 2021 Miladiah

By : Musni Japrie

KENANGAN DESEMBER

KENANGAN DESEMBER

Puisi untuk mengenang setahun kepergiannya

Pekan pertama bulan desember datang menjelang

Pilu di hati kembali terkuak

Setahun sudah kita terpisah 

Desember kelabu menyeliputi kalbu

Engkau pergi menghilang di balik malam

Ruang dan waktu telah memisahkan kita

Perpisahan kita yang tak terelakkan

Takdir yang sudah berkehendak

Diiringi pilu luka di hati 

Engkau kulepas pergi

Pergi ke alam penantian tanpa batas

Desember yang datang bersama hujan

Membangkitkan gemuruh rindu di kalbu

Kerinduan akan waktu kita bernyanyi

Melantunkan nada-nada merdu

Merangkai bait-bait cinta

Menggubah syair tentang hidup penuh makna

Kini hanya sendiri berteman  rindu

Menikmati bayang-bayang

Terbuai dalam mimpi-mimpi indah

Tentang masa lalu yang sudah sirna

Pedih dan pilu di hati tidak pernah pudar

Namun rasa cinta di hati tak kunjung padam

Meski yang dicinta sudah tiada

by : Musni Japrie

Samarinda, 20 Rabiul Akhir 1442 H /

6 Desember 2020

" DESEMBER KELABU "

DESEMBER KELABU "

Mengenang setahun kepergiannya

Rinai hujan pagi di bulan Desember

Langit bagaikan kanvas berlukiskan kelabu

Dua musim telah berlalu 

Dia pergi selamanya

Takdir telah memisahkan 

Dua anak manusia 

Yang saling mencinta

Kini yang tertinggal luka

Belahan jiwa pergi membawa serta cinta

Meninggalkan jejak rindu 

Tinggallah sendiri dibalut rindu 

Memagut hayal yang tidak tergapai

Dalam keheningan tiada canda

Di malam malam dingin sendiri

Raganya terbujur dalam pusaram

Namun bayangannya senantiasa bergayut dipelupuk mata

Kisah-kisah lama antara dua anak manusia

Dalam merajut cinta

Yang berujung pada perpisahan abadi

Perpisahan oleh takdir

Di pagi awal pekan desember kelabu

Perum Abdi Negara Loa Bakung

Awal pekan Desember 2020

By : Musni Japrie

I S T I K H A. R A H

ISTIKHARAH

Ya Allah 

Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu Untuk memilihkan mana yang terbaik

Menurut pengetahuan-Mu untuk diriku

Aku memohon kepada-Mu 

Kiranya berkenan

Memberikan petunjuk dan ketentuan 

Dengan segala kekuasaan-Mu, 

Aku  memohon anugerah-Mu yang agung, Karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa,

Sedangkan aku tidak berkuasa 

Engkau Maha Mengetahui

Sedangkan aku tidak mengetahui 

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui akan yang gaib. 

Ya Allah jika sesuatu itu 

yang terbaik menurut pengetahuan Mu

Terbaik bagiku, dalam agamaku, penghidupanku, dan baik akibatnya

Maka tetapkanlah perkara itu untukku

Mudahkahlah bagiku 

Berikanlah keberkahan bagiku

Jika sesuatu bahwa perkara  itu 

Menurut pengetahuan Mu buruk bagiku baik dalam agamaku, 

untuk penghidupanku dan buruk akibatnya Maka jauhkanlah aku dari padanya 

Tetapkanlah yang baik untukku

Dimanapun aku berada. 

Lalu jadikanlah aku ridha denganmu. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu

Hanya kepada Mu aku memohon petunjuk

Maka kiranya Engkau berkenan mengabulkan permintaanku

Perum Abdi Negara Loa Bakung

ba'da dhuha, Kamis 17 Rabiul Akhir 1442 H

3 Desember 2020

Musni Japrie

JUM'AT PENGHULU HARI

JUM'AT PENGHULU HARI

Di kegelapan malam pekat

Segaris cahaya putih di upuk timur

Fajar sidik datang menjelang

Semburat sulur-sulur mentari pagi menyingsing

Embun pagi keperakan di dedaunan 

Bertebaran jatuh di pelataran persada

Jum'at kembali datang bertandang

Setelah sepekan raib tersembunyi

Ketika matahari terbit

Menyambut datangnya hari jum'at

Sebaik-baiknya hari yang mubarak

Hari diciptakannya Adam

Nabi asal usul manusia

Hari dimasukkannya Adam ke surga

Di hari jum'at pula Adam dan Hawa dikeluarkannya dari surga

Di hari jum'at kelak4 terjadinya kiamat

Jum'at penghulunya hari

Sebagai sayyid ayyam

Tuannya hari-hari selainnya

Hari yang paling agung di sisi Allah

Hari jum'at pemimpin hari-hari lainnya

Jum'at hari yang paling utama disisi Allah

Tiada hari yang lebih agung kecuali hari Jum'at

Hari Jum'at hari istimewa

Pemberian dari Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW 

Hari yang dijadikan sebagai hari rayanya umat Islam

Hari besar Islam yang berulang setiap pekan

Dirayakan dengan sholat fardhu berjamaah

Hari Jum'at mengandung keberkahan   Menggugurkan dosa-dosa sebelum dan sesudahnya

Hari diturunkannya ampunan

Hari yang di dalamnya terdapat waktu mustajab

Dikabulkannya do’a bagi yang meminta

Setiap hari jum'at Allah ta'ala kelak menampakkan diri pada hambaNya yang beriman di surga

Sungguh satu kebahagian mendapatkan

husnul khatimah ketika wafat di hari jum'at

Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum’at atau malamnya,

Niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur

Perumahan Abdi Negara, ba'da dhuhur

14 Rabiul Akhir 1442 Hijriah

30 Nopember 2020

By : Musni Japrie

NANAMU TERPATERI DI HATI

NAMAMU TERPATERI DI HATI

Setahun telah berlalu

Rerumputan di pusaramu sudah menghijau

Ragamu mungkin sudah melebur

Tinggallah namamu yang tergores

Dibatu nisan pualam hitam

Yang kutatap haru biru 

Ketika menjiarahi pusaramu

Rembulanku engkau telah hilang

Ditelan gelapnya malam

Kini aku sendiri 

Mengembara dalam sepi

Hari-hari ku tanpa senyummu

Tiada lagi canda riamu

Tiada lagi peluk hangatmu

Kupuaskan diriku memeluk

Rasa rindu yang menyesak di dada

Engkau ada dalam bayangan

Menghias hari-hari ku

Kubuka jendela kenangan

Kutatap disana ada jejak-cinta 

Hanya namamu terpateri di hati

Engkau hadir dalam setiap mimpiku

Pekan terakhir Nopember 2020

By : Musni Japrie

Z I A R A H

Z I A R A H 

Dihari dan tanggal yang sama

Hari jum'at yang kelavu

Sebelas purnama yang lalu

Diiringi rinai airmata pilu

Tertatih tatih langkah

Mengiringi keranda jenazahmu kekasihku

Menuju pembaringan terakhirmu

Kutebarkan tanah diatas kapanmu

Terbenamlah engkau dipeluk bumi

Dibawah pokok kamboja 

Gundukan tanah berlapis perdani rerumputan hijau

Di batu nisan pualam hitam

Terpahat nama indahmu 

Nama yang tak pernah lapuk dihati

Meski tubuhmu telah sirna dari alam fana

Namun bayanganmu tidak pernah hilang

Dalam kenangan abadi dihati

Diiringi angin semilir

Ketika mentari petang memerahkan lazuardi

Kulangkahkan kaki ini ke pembaringan terakhirmu

Melepas berjuta rindu 

Berziarah kepusara cintaku

Sesak di dada menahan sendu

Tiada sebetik kata

Kecuali lantunan doa untukmu

Semoga dilapangkan kuburmu

Diberikan pemandangan dan mencium harumnya bebauan jannah

Beristirahat panjang di alam barzah

Menanti datangnya akhir hisab

Loa Bakung, Jum'at ba'da Ashar, 

6 Nopember 2020

By:Musni Japrie