M U K A D D I M A H

M U K A D D I M A H : Sesungguhnya, segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kami serta keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang dapat menyesatkannya. Dan Barang siapa yang Dia sesatkan , maka tak seorangpun yang mampu memberinya petunjuk.Aku bersaksi bahwa tidak ada Rabb yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, yang tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam adalah hamba dan utusannya.

Rabu, 12 September 2012

PRIMBON, ZODIAK, FENG-SHUI DAN SHIO MENURUT ISLAM




Ilmu pengetahuan dewasa ini sudah sedemikian maju dan berkembang secara pesat, namun sangat disayangkan masih banyak orang –orang yang berpikir secara irasional dan terjebak dalam kungkungan pengaruh orang-orang yang mengaku sebagai orang pintar tapi sebenarnya bodoh ( jahil) .Orang-orang yang mengaku sebagai pintar yang dapat melihat kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang yang akan menimpa seseorang melalui ramalan-ramalan dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan kitab primbon, zodiac, fengsui dan shio.
Betapa banyaknya orang-orang dinegeri ini yang mempercayai dan menyukai  berbagai ramalan ramalan yang disampaikan oleh orang yang menyebutkan dirinya sebagai orang pintar (paranormal) bukan sebagai dukun. Padahal hakekatnya adalah sama yaitu tiada lain sebagai nuzum atau tukang ramal. Tukang ramal itu sering pula disebut sebagai dukun
Kupasan berikut ini secara garis besar diketengahkan apa yang disebut primbon, zodiac, fengsui dan shio ditilik dari kacamata Islam.
Sekilas Tentang Primbon, Zodiak, Feng Shui dan Shio
Sebelum memasuki pembahasan materi pokok artikel ini, terlebih dahulu perlu disinggung sekilas mengenai apa primbon, zodiac, feng-shui dan shio, sehingga meski hanya dengan mengenal sepintas tentang hal-hal tersebut akan memudahkan untuk memahami  bagaimana sikap dan pandangan Islam terhadap hal-hal yang dibicarakan.
Apa Itu P r i m b o n ?
Primbon (paririmbon dalam bahasa Sunda) merupakan suatu bagian dari kebudayaan masyarakat (banyak diyakini oleh suku Jawa/Sunda) yang lekat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, yang biasanya dijadikan panutan/ gambaran tentang apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang atau digunakan untuk penilaian seseorang.
Kata primbon berasal dari kata dasar imbu yang berarti "memerah buah agar matang". Secara umum primbon dapat diartikan sebagai buku pengetahuan tentang berbagai hal. Wojo wasito dan Poerwadarminta (1980 :211) memberikan definisi primbon sebagai buku yang memuat astrologii dan mantra.
Primbon merupakan undang-undang atau kitab  penganut ilmu jawa kuno.  Mulai dari watak, rizki, jodoh, mimpi, ilmu pengobatan, bahkan  ramalan mengenai mati seseorang   bisa  di prediksi dengan perhitungan  yang berpedoman pada pasal-pasal kitab primbon tersebut. Kepercayaan terhadap primbon begitu kental dan mendarah daging hingga sampai saat ini kita yang  hidup di dunia modern masih terbawa  oleh ramalan-ramalan dalam kitab tersebut. Di lain sisi, sebenarnya primbon juga di percayai oleh suku-suku selain etnis jawa. Baik itu Sunda, Banjar, atau Dayak akan tetapi beda nama dan versinya saja
Semua ramalan kejadian dan peristiwa yang ada di primbon, diciptakan agar para penganutnya lebih mawas diri, berhati-hati dalam mengambil  langkah di setiap perjalanan hidupnya.   Semua ini oleh  para orang tua ( khususnya sebagian masyarakat jawa )  betul-betul di amalkan dan tak bisa hilang begitu saja dari lubuk hati, biar sudah memeluk agama tertentu atau di landa modernisasi.
Apa Itu Z o d i a k
Zodiak adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan dari website Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum/Perbintangan.
Pelbagai media cetak seperti koran, majalah, dan tabloid, mulai dari terbitan ternama hingga yang bahkan tidak dikenal, hampir memasukkan ramalan bintang (zodiak) sebagai rubrik andalan mereka. Isi ramalan bintang yang dimuat di dalam media cetak, umumnya seperti ini:
Mereka-mereka yang lahir pada tanggal 22 Juli sampai dengan tanggal 21 Agustus  memiliki zodiac Leo. Mereka-mereka yang  berfbintang Leo tersebut pada saat tanggal ramalan akan hidup dengan kehangatan..Ada yang membuat Anda kembali semangat setelah sempat merasa pesimistis dengan kejadian yang begitu membekas.
Karir: Benar-benar dirintis dari bawah, Anda siap menjadi seorang dengan pekerjaan baru Anda Finansial: Lumayan untuk bisa berlibur pergi ke tempat yang Anda inginkan bersama keluarga Asmara: Belum tentu pengalaman pahit yang terulang kembali. Saat ini Anda juga merasa bahagia, apa pun yang dilakukan.
Ramalan bintang tidak sekadar memprediksi kejadian hidup, tetapi juga kisah asmara, kondisi keuangan, hingga kesehatan. Bahkan ada juga rubrik zodiak yang menerawang “nasib” pasangan kita. Keinginantahuan, yang menjadi sifat dasar manusia, ditenggarai penyebab utama mengapa rubrik ini selalu dinanti-nanti oleh pembaca. Apa yang terjadi di masa depan, memang selalu menimbulkan sensasi yang menegangkan. Itulah juga mengapa profesi paranormal—yang disebut-sebut bisa mengetahui apa yang terjadi di masa depan—meski mengandung unsur mistis tetap laris manis. Sesuai namanya, ramalan zodiak dibuat berdasarkan pergerakan bintang. Anehnya, jika kebetulan Anda menyelidiki nasib Anda (melalui ramalan bintang) dengan membuka paling tidak tiga sumber yang berbeda, pasti Anda akan menemukan isi ramalan yang berbeda-beda. Apakah ini berarti ada multi-interprerasi terhadap pergerakan bintang? Atau isi dari ramalan bintang, tak ubahnya karangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dari sudut ilmiah?
Apa itu Feng Shui ?
Feng Shui (orang Indonesia sering mengucapkan ‘Hong Shui’) adalah warisan dan tradisi orang Cina. Feng shui sangat diterima dan menjadi begitu populer di banyak negara karena diangga dapat meningkatkan  taraf  kehidupan dan keberuntungan dengan sedikit biaya dan usaha. Feng shui dasar mudah dipelajari, namun merupakan subjek yang membutuhkan penjabaran rumus dan kedalaman analistik dan praktik..
\Feng shui (Cina Tradisional: ialah sistem estetik Cina kuno yang dipercayai menggunakan Hukum-hukum samawi (astronomi) dan bumi (geografi) untuk membantu kita memperbaiki hidup secara menerima aliran qi positif.
Perkataan 'feng shui' secara harfiahnya diterjemah menjadi "angin-air". Istilah ini dipetik dari satu rangkap dalam buku Zhangshu yang dikarang oleh Guo Pu ketika zaman Dinasti Jin:
Feng Shui adalah sistem estetika Cina kuno, dan sering dianggap sebagai suatu bentuk seni.
Feng Shui dipraktikkan di seluruh dunia dan telah ada sekitar 4.000 tahun lalu.
Feng Shui juga memiliki sisi spiritual dengan banyak ajarannya yang berkutat di sekitar hubungan spiritual antara Surga dan Bumi.
Seperti pada banyak spiritualitas Cina dan Asia Timur, Feng Shui ditujukan untuk menyeimbangkan energi Qi positif, yang kadang disebut pula sebagai Chi.
Qi adalah kekuatan hidup universal yang diyakini mengalir melalui segala sesuatu. Qi juga menjadi istilah yang digunakan dalam seni bela diri.
Ada dua Qi, positif dan negatif. Feng Shui bertujuan membawa Qi positif ke rumah Anda untuk mendapatkan keuntungan dan harmoni.
Selain Qi, dikenal pula Yin dan Yang. Ini adalah dua kutub yang harus tetap berada dalam keseimbangan sempurna dan harmoni.
Konsep keseimbangan merupakan salah satu tema utama dalam Feng Shui. Dalam Feng Shui, Anda harus berusaha menyelaraskan posisi benda-benda di rumah termasuk letak pintu, jendela, dan perabotan.
Sebagai contoh, bahwa dengan mengeluarkan televisi, komputer, dan peralatan olahraga dari kamar tidur, Anda akan membantu mengumpulkan Qi positif.
Kehadiran item ini membuat kamar tidur kurang harmonis, mencegah kamar tidur dari benar-benar menjadi tempat yang tenang untuk beristirahat.
Anda juga bisa menggunakan warna untuk mempengaruhi aliran energi di dalam kamar tidur. Hal ini sejalan dengan teori warna dalam psikologi. Intinya, warna dapat memengaruhi suasana hati seseorang.
Pilihan warna ‘Api’ (warna hangat) seperti merah, oranye dan kuning akan membawa kepercayaan diri dan pengakuan. Warna ‘Kayu’ seperti hijau dan cokelat akan membawa penyegaran, dan penyembuhan.
Anda tidak perlu mengecat sebuah ruangan dengan salah satu warna di atas. Bahkan dalam jumlah kecil, satu jenis warna sudah akan mampu membawa energi.
Sebagai contoh, Anda bisa memilih selimut berwarna biru untuk membawa ketenangan dan kelimpahan sementara memiliki tembok berwarna krem untuk membawa perlindungan dan stabilitas.
Posisi perabot juga penting. Lokasi pintu atau jendela bisa diatur untuk megoptimalkan aliran Qi dan energi positif di seluruh rumah.
Penempatan lemari pakaian, meja rias dan tempat tidur mungkin tampak seperti pilihan praktis, tapi Feng Shui menyatakan bahwa dengan meletakkan perabot dengan benar dapat mempromosikan energi positif dalam rumah Anda.[
Apa Itu Shio
Ilmu tentang meramal masa depan tak hanya dimiliki oleh bangsa eropa namun juga bangsa Asia. Ramalan astrologi atau dunia perbintangan juga dimiliki oleh Bangsa Cina. Sama halnya seperti astrologi warisan bangsa babilon, astrologi cina juga terbagi menjadi 12 bagian.
Namun astrologi china atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Shio ini tidak dibagi berdasarkan bulan, namun dibagi berdasarkan siklus tahun cina, dan dinamakan dengan nama binatang. Nama binatang pada astrologi cina menggambarkan watak manusia yang lahir di bawah pengaruh shio tersebut.
Shio pada astrologi china adalah Tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Nama-nama tersebut dipakai berdasarkan legenda nama-nama binatang yang dipanggil sang Buddha saat beliau akan pergi ke Nirwana.Shio cina berganti pada setiap kalender cina yaitu pada setiap tahun baru imlek. Masing-masing orang tidak memiliki 1 karakter shio tapi 4 karakter/shio lainnya, yaitu shio tahun, karakter elemen yang dibawa, shio bulan dan shio jam. Selain memakai karakter binatang, shio juga memiliki elemen dasar seperti logam, kayu, api, air dan tanah yang karakternya berbeda satu sama lain.
Karakter tersebut mengacu pada kelima planet yaitu Venus (logam), Jupiter (kayu), Merkurius (Air), Mars (Api) dan Saturnus (Tanah). Kombinasi dari 12 karakter astrologi tahunan, elemen, karakter bulanan dan jam akan menghasilkan 12x5x12x12=8640 kombinasi. Karakter binatang bulanan mengacu pada pergerakan matahari hampir sama dengan apa yang dijelaskan pada astrologi pada umumnya.
Sama seperti astrologi barat, astrologi cina juga mengacu pada perputaran benda langit. Bedanya jika dalam astrologi barat terdapat 88 rasi bintang, Astrologi Cina hanya memiliki 28 rasi bintang saja. Shio pada awalnya dipercaya sebagai sarana untuk mengingat tahun lahir, berhubung pada jaman itu di Cina belum ditemukan kalender.
Karakter elemen alam yang dipakai pada astrologi cina yang melambangkan beberapa planet dinilai disebabkan karena pada waktu itu hanya 5 planet tersebut yang dapat dilihat dengan mata telanjang dari bumi, dan penamaannya didasarkan pada 5 elemen penting yang ada pada jaman tersebut.
Penetapan aturan shio sebagai standarisasi tahun rakyat Cina pertama kali dilakukan oleh Kaisar Cina yang pertama yaitu Shih Huang Ti yang juga membangun Dinasti Qin, yang menyatukan seluruh daratan Cina. Walaupun dikenal dictator, tapi kaisar ini memberikan banyak jasa dengan membakukan aksara cina, menetapkan mata uang, membangun tembok besar dan lain-lain.
Banyak juga yang mengatakan bahwa astrologi china diperkenalkan oleh bangsa India, Hotan dan Sogdiana dari orang-orang beragama Buddha yang berjalan melalui jalur Sutra sebelum Dinasti Qin. Shio juga merupakan tanda kebesaran bangsa Cina yang mampu menciptakan berbagai kebudayaan besar dan kemampuan mereka untuk menyingkap tabir alam semesta.
Semua Jenis Ramalan Bersinggungan dengan Hal Ramalan /
Dari uraian sekilas tentang primbon,zodiac,feng-shui dan shio yang dibicarakan diatas  seluruhnya tiada lain adalah yang berkaitan dengan kejadian  yang akan datang yang lazim disebut dengan ramalan.Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kejadian yang ebenarnya merupakan hal yang ghaib bagi manusia. Karena seluruh hal yang berikatan dengan peristiwa yang akan datang merupakan bagian dari takdir.
Dalam Wikipedia Indonesia disebutkan bahwa :Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits.
Tidak ada seorangpun manusia yang mengetahui tentang takdir akan dirinya, karena pengetahuan tentang takdir itu hanya ada pada Allah, sehingga takdir bagi manusia termasuk hal yang ghaib dan wajib diimani.
Takdir bagi setiap makhluk telah ditetapkan oleh Allah subhanahu’wa ra’ala sebagaimana yang disebutklan dalam hadits :
سنن أبي داوود ٤٠٧٨: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُسَافِرٍ الْهُذَلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ رَبَاحٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ عَنْ أَبِي حَفْصَةَ قَالَ
قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ قَالَ رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي
Sunan Abu Daud 4078 dari Abu Hafshah ia berkata; Ubadah bin Ash Shamit berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, sesungguhnya engkau tidak akan dapat merasakan lezatnya iman hingga engkau bisa memahami bahwa apa yang ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya: "Tulislah!" pena itu menjawab, "Wahai Rabb, apa yang harus aku tulis?" Allah menjawab: "Tulislah semua takdir yang akan terjadi hingga datangnya hari kiamat." Wahai anakku, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal tidak di atas keyakinan seperti ini maka ia bukan dari golonganku."
Setiap anak manusia telah digariskan takdirnya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, dan masing-masing manusia dalam hidupnya hanyalah menjalani takdir yang telah ditetapkan baginya. Tidak ada seorangpun yang mengetahui secara pasti tentang takdir dirinya baik yang berkaitan dengan jodohnya,rezekinya maupun matinya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَقَالَ يَا بَنِيَّ لاَ تَدْخُلُواْ مِن بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُواْ مِنْ أَبْوَابٍ مُّتَفَرِّقَةٍ وَمَا أُغْنِي عَنكُم مِّنَ اللّهِ مِن شَيْءٍ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri".( QS. Yusuf : 67 )
Firman Allah ta’ala :
قُلْ مَن ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُم مِّنَ اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah ( QS.Al Ahzab : 17 ).
Takdir bagi manusia ditetapkan oleh Allah azza wa jalla 50.000 tahun sebelum dunia diciptakan sebagaimana sabda Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam :
صحيح مسلم ٤٧٩٧: حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ التَّمِيمِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا نَافِعٌ يَعْنِي ابْنَ يَزِيدَ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي هَانِئٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُمَا لَمْ يَذْكُرَا وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
Shahih Muslim 4797: Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan arsy Allah itu berada di atas air." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Al Muqri; Telah menceritakan kepada kami Haiwah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahl At Tamimi; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepada kami Nafi' yaitu Ibnu Yazid keduanya dari Abu Hani melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya tidak menyebutkan lafazh: "Dan 'arsy Allah itu berada di atas air."
Segala sesuatu itu sesungguhnya itu sesuai dengan apa yang digariskan oleh Allah subhanahu wa ta’ala berupa takdir sebagimana yang disebutkan dalam Hadits Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam :
صحيح مسلم ٤٧٩٩: حَدَّثَنِي عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ ح و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَنْ زِيَادِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ طَاوُسٍ أَنَّهُ قَالَ أَدْرَكْتُ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُونَ كُلُّ شَيْءٍ بِقَدَرٍ قَالَ
وَسَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ شَيْءٍ بِقَدَرٍ حَتَّى الْعَجْزِ وَالْكَيْسِ أَوْ الْكَيْسِ وَالْعَجْزِ
Shahih Muslim 4799: dari 'Amru bin Muslim dari Thawus dia berkata; "Saya pernah mendapati beberapa orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan; 'Segala sesuatu itu sesuai takdirnya.' Ibnu Thawus berkata; 'Saya pernah mendengar Abdullah bin Umar mengatakan; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Segala sesuatu itu sesuai takdirnya, hingga kelemahan dan kecerdasan (atau kecerdasan dan kelemahan.
Sesungguhnya manusia hanyalah menjalani sekanario yang telah digariskan, tmidak ada campur tangan manusia di dalamnya. Segala liku-luku dan seluk beluk kehidupan baik berupa kebaikan  maupun keburukan sudah tersurat dalam takdir. Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dalam shahih Bukhari menyebutkan :
صحيح البخاري ٤٥٦٨: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةٍ فَأَخَذَ شَيْئًا فَجَعَلَ يَنْكُتُ بِهِ الْأَرْضَ فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنْ الْجَنَّةِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ قَالَ اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ ثُمَّ قَرَأَ
{ فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى }
الْآيَةَ
Shahih Bukhari 4568: dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam rombongan pelayat Jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu dan memukulkannya ke tangah. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang pun, kecuali tempat duduknya telah ditulis di neraka dan tempat duduknya di surga." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kalau begitu, bagaimana bila kita bertawakkal saja terhadap takdir kita tanpa beramal?" beliau menajawab: "Ber'amallah kalian, karena setiap orang akan dimudahkan kepada yang dicipta baginya. Barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlus Sa'adah (penduduk surga), maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan Ahlus Sa'adah. Namun, barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlusy Syaqa` (penghuni neraka), maka ia akan dimudahkan pula untuk melakukan amalan Ahlusy Syaqa`." Kemudian beliau membacakan ayat: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan bertakwa serta membenarkan kebaikan).."
Takdir bagi makhluk yang bernama manusia telah ditetapkan sejak awal dalam rahim sesuai dengan hadits :
صحيح مسلم ٤٧٨٥: حَدَّثَنِي أَبُو كَامِلٍ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ الْجَحْدَرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
وَرَفَعَ الْحَدِيثَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ وَكَّلَ بِالرَّحِمِ مَلَكًا فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ نُطْفَةٌ أَيْ رَبِّ عَلَقَةٌ أَيْ رَبِّ مُضْغَةٌ فَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَقْضِيَ خَلْقًا قَالَ قَالَ الْمَلَكُ أَيْ رَبِّ ذَكَرٌ أَوْ أُنْثَى شَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ فَمَا الرِّزْقُ فَمَا الْأَجَلُ فَيُكْتَبُ كَذَلِكَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ
Shahih Muslim 4785: dari Anas bin Malik -secara marfu'- dia berkata; "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengirim malaikat pada setiap rahim, dan malaikat itu berkata; Wahai Rabb nutfah, Rabb 'alaqah, Rabb mudhghah. Jika Allah Azza wa Jalla hendak menentukan takdir pada mahluk-Nya, Malaikat itu berkata "Wahai Rabb, laki-laki atau perempuan? celaka atau bahagia, bagaimana rizki dan bagaimana ajalnya?" Maka ditulislah ketetapan itu dalam perut ibunya".
Sebagai makhluk yang diciptalan Allah azza wajjala,  manusia wajib mengimani bahwa apa yang telah ditakdirkan menjadi bagian yang tidak pernah meleset dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagian dari seseorang tidak akan didapatkan olehnya. Jalan hidup  manusia tidak pernah luput dari apa yang telah ditakdirkan sebagaimana  sabda rasullullah shallallahu’alahi wa sallam :
سنن أبي داوود ٤٠٧٨: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُسَافِرٍ الْهُذَلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ رَبَاحٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ عَنْ أَبِي حَفْصَةَ قَالَ
قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ قَالَ رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي
Sunan Abu Daud 4078 dari Abu Hafshah ia berkata; Ubadah bin Ash Shamit berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, sesungguhnya engkau tidak akan dapat merasakan lezatnya iman hingga engkau bisa memahami bahwa apa yang ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya: "Tulislah!" pena itu menjawab, "Wahai Rabb, apa yang harus aku tulis?" Allah menjawab: "Tulislah semua takdir yang akan terjadi hingga datangnya hari kiamat." Wahai anakku, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal tidak di atas keyakinan seperti ini maka ia bukan dari golonganku."
Takdir Merupakan  Rahasia Allah,  Termasuk Hal Yang Ghaib
Hal-hal yang berkaitan dengan masa depan atau sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan manusia ketetapannya dilakukan oleh Allah Yang Maha Mengetahui akan segala sesuatunya, dan itu merupakan hak pregogatif serta kewenangan Allah ta’ala. Tidak ada hak dari makhluk untuk ikut menetapkannya. Semuanya adalah rahasia Allah dan ghaib b agi manusia. Karena itu tidak sepantasnya manusia untuk meramalkan akan sesuatu kejadian sebagaimana yang diungkapkan dalam primbon, zodiac, feng-shui dan shio’.Segala bentuk ramalan yang dibicarakan dalam primbon, zodiac, feng-shui dan shio merupakan sesuatu yang berkaitan dengan  takdir , sedangkan takdir itu sendiri sudah ditetapkan Allah subhanahu wa ta’ala.Sedangkan takdir itu sendiri merupakan rahasia Allah dan hanya Allah yang maha mengetahui tentang sesuatu yang akan terjadi pada diri seseorang dan hal tersebut merupakan hal yang ghaib bagi manusia.
Seseorang yang mempercayai ramalan ramalan secara langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa ada zat selain Allah yang mengetahui perkara gaib.
Allah Ta’ala berfirman:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا
 (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.(QS.Al Jin:26 )
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS.Al Hujuraat: 18 )

Tidak ada seorangpun  yang mengetahui perkara ghaib, termasuk takdir yang telah ditetapkan Allah ta’ala sebagaimana firman-Nya :
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (QS.An Naml : 65 )
Jangankan manusia biasa Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam sendiri tidak mengetahui hal-hal yang ghaib kecuali apa yang dikehendaki/diperlihatkan oleh  Allah ta’ala.  Akan hal ini sebuah hadits menyebutkan :
صحيح البخاري ٦٨٣٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ
{ لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ }
وَمَنْ حَدَّثَكَ أَنَّهُ يَعْلَمُ الْغَيْبَ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ لَا يَعْلَمُ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
Shahih Bukhari 6832:  dari 'Aisyah radliyallahu'anhuma, ia berkata, "Barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam melihat Tuhannya berarti ia telah dusta, karena Allah berfirman: '(Ia tidak bisa dimengetahui oleh pandangan) ' (Qs. Al An'am: 103), dan barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa ia tahu yang ghaib, berarti ia telah dusta, sebab Muhammad bersabda: 'Tidak ada yang tahu yang ghaib selain Allah'."
Di hadits lain juga disebutkan tentang hal-hal ghaib yang hanya Allah ta’ala yang mengetahuinya termasuk apa yang akan  terjadi besok sesuai sabda Rasullullah shallallahu’alaihi was a llam :

صحيح البخاري ٤٢٦١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
{ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ }
خَمْسٌ
{ إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنْزِلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ }
Shahih Bukhari 4261: dari Salim bin 'Abdullah dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kunci-kunci hal yang ghaib itu ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Ta'ala: Sesungguhnya hanya Allah lah yang mengetahui datangnya hari kiamat, dan Dia lah Dzat yang menurunkan hujan, yang mengetahui janin yang ada dalam kandungan, dan jiwa manusia tidak mengetahui apa yang akan dapat diperbuatnya esok hari, dan ia juga tidak tahu di bumi mana dia akan mati, Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Mengetahui."
Ramalan Termasuk Ilmu Nujum
Ramalan tentang sesuatu sebenarnya sudah berkembang sejak zaman jahiliyah dan  termasuk bagian dari Sihir sebagaimana yang disebutkan Rasullullah shalllahu’alahi wa sallam dalam sabda beliau :
مسند أحمد ٢٦٩٧: حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا أَبُو مَالِكٍ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ الْأَخْنَسِ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُغِيثٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنْ النُّجُومِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنْ سِحْرٍ مَا زَادَ زَادَ وَمَا زَادَ زَادَ
Musnad Ahmad 2697: dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, maka sesungguhnya ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, semakin bertambah (ilmunya) semakin bertambah pula (dosanya), semakin bertambah (ilmunya) semakin bertambah pula (dosanya)."
Hadits ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini adalah segala bentuk ramalan p merupakan bagian dari sihir. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa apabila ilmu nujumnya itu bertambah, maka hal ini berarti bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut. Sedangkan hukum sihir itu sendiri adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana Allah berfirman :
وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ
Dan mereka mengikuti apa [76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan [77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat [78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya [79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS.Al Baqarah :102)

K e t e r a n g a n :
[76] Maksudnya: kitab-kitab sihir.
[77] Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78] Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
Ramalan Primbom,Zodiak,Feng-Shui dan Shio Adalah  Ramalan Dukun
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh dalam kitabnya At-Tamhid menyebutkan setiap orang yang menyatakan bahwa ia mengetahui hal yang gaib, maka pada hakikatnya ia adalah dukun. Baik dia itu tukang ramal, paranormal, ahli nujum dan lain-lain. Oleh karena itu, ramalan yang didapatkan melalui primbon,zodiac.feng-shui maupun shio  sama saja dengan ramalan dukun. Hukum mempercayai ramalan yang berdasarkan kepada primbon, zodiak, feng-shui dan shio identik dengan mendatangi dukun.
Sedangkan dalam Islam telah digariskan bahwa hukum mendatangi dukun secara umum adalah haram sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam beberapa sabdanya:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَأَلَ أُنَاسٌ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْكُهَّانِ، فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّهُمْ لَيْسُوا بِشَيْءٍ. فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ أَحْيَانًا بِالشَّيْءِ فَيَكُونُ حَقًّا. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ: تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنَ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا الْجِنِّيُّ فَيُقَرْقِرُهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ كَقَرْقَرَةِ الدَّجَاجَةِ فَيَخْلِطُونَ فِيْهَا أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ كَذْبَةٍ
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata: Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah tentang dukun-dukun. Rasulullah berkata kepada mereka: "Mereka tidak (memiliki) kebenaran sedikitpun." Mereka (para shahabat) berkata: "Terkadang para dukun itu menyampaikan sesuai dan benar terjadi." Rasulullah menjawab: "Kalimat yang mereka sampaikan itu datang dari Allah yang telah disambar (dicuri, red) oleh para jin, lalu para jin itu membisikkan ke telinga wali-walinya sebagaimana berkoteknya ayam dan mereka mencampurnya dengan seratus kedustaan." (HR. Al-Bukhari no. 5429, 5859, 7122 dan Muslim no. 2228)
Dihadits lain disebutkan bahwa Rasullullah shalllahu’alahi wa sallam bersabda :
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ الْحَكَمِ السُّلَمِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي حَدِيْثُ عَهْدٍ بِجَاهِلِيَّةٍ وَقَدْ جَاءَ اللهُ بِاْلإِسْلاَمِ، وَإِنَّ مِنَّا رِجَالاً يَأْتُونَ الْكُهَّانَ. قَالَ: فَلاَ تَأْتُوا الْكُهَّانَ. قَالَ: قُلْتُ: وَمِنَّا رِجَالٌ يَتَطَيَّرُونَ. قَالَ: ذَلِكَ شَيْءٌ يَجِدُونَهُ فِي صُدُورِهِمْ فَلاَ يَصُدَّنَّهُمْ
Mu'awiyah ibnul Hakam As-Sulami radhiyallahu 'anhu berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, saya baru masuk Islam yang datang dari sisi Allah, dan sesungguhnya di antara kami ada yang suka mendatangi para dukun." Beliau bersabda, "Jangan kalian mendatangi para dukun." Dia (Mu'awiyah ibnul Hakam) berkata: Aku berkata: "Di antara kami ada yang gemar melakukan tathayyur (percaya bahwa gerak-gerik burung memiliki pengaruh pada nasib seseorang." Beliau berkata: "Demikian itu adalah sesuatu yang terlintas dalam dada mereka, maka janganlah menghalangi mereka dari aktivitas mereka (untuk berangkat -pen/yakni gerakan burung itu jangan menghalangi orang-orang tersebut untuk berbuat sesuatu -ed)." (HR. Muslim, no. 735)
Betapa kerasnya larangan dalam Islam agar umatnya tidak mendatangi dukun atau yang sejenisnya seperti para normal  yang biasa disebut sebagai  orang-orang pintar, sehingga Rasullullah mengingatkan kepada seluruh umat beliau dengan bahwa bagi mereka yang menandatangani dukun /para normal atau orang pintar maka shalatnya tidak akan diterima sesuai dengan sabda beliau  :
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً
Diriwayatkan dari sebagian istri Rasulullah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, yang artinya: "Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam."
Di Hadits lain disebutkan pula sabda Rasullullah shallallahu’alahi wa sallam :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ فِيْمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu dia membenarkan apa-apa yang dikatakan maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` no. 2006, dinukil dari Al-Qaulul Mufid)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin mengatakan: "Dari hadits ini diambil hukum haramnya mendatangi dan bertanya kepada mereka (dukun). Sebab dalam mendatangi dan bertanya kepada mereka terdapat kerusakan yang amat besar, yang berakibat mendorong mereka untuk berani (mengerjakan hal-hal) dan mengakibatkan manusia tertipu dengan mereka, padahal mayoritas mereka datang dengan segala bentuk kebatilan." (Al-Qaulul Mufid, 2/64)
Sedangkan disisi lain mereka-mereka yang memberikan ramalan baik dengan menggunakan primbon, zodiac, feng-shui maupun shio mereka tersebut  mengklaim dirinya nmengetahui perkara ghaib, maka ia termasuk dalam golongan kaahin (tukang ramal) atau orang yang berserikat di dalamnya. Karena ilmu ghaib hanya menjadi hak prerogatif Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An Naml: 65).
Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bazzar dengan sanad yang jayyid dari ‘Imron bin Hushoin, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ تُطُيِّرَ لَهُ أَوْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَّرَ أَوْ سُحِّرَ لَهُ
Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.”[
Nasib Baik dan Nasib Buruk
Sesungguhnya orang-orang yang mencari tahu ramalan nasib mereka, tidak lain dan tidak bukan dikarenakan mereka menginginkan nasib yang baik dan terhindar dari nasib yang buruk. Akan tetapi, satu hal yang perlu kita cam dan yakinkan di dalam hati-hati kita, bahwa segala hal yang baik dan buruk telah Allah takdirkan 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, sebagaimana Nabi bersabda:
صحيح مسلم ٤٧٩٧: حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ التَّمِيمِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا نَافِعٌ يَعْنِي ابْنَ يَزِيدَ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي هَانِئٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُمَا لَمْ يَذْكُرَا وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
Shahih Muslim 4797: Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan arsy Allah itu berada di atas air." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Al Muqri; Telah menceritakan kepada kami Haiwah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahl At Tamimi; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepada kami Nafi' yaitu Ibnu Yazid keduanya dari Abu Hani melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya tidak menyebutkan lafazh: "Dan 'arsy Allah itu berada di atas air."
 Hanya Allah yang tahu nasib manusia. Yang dapat dilakukan oleh manusia adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hal yang baik dan terhindar dari hal yang buruk, selebihnya serahkan semua hanya kepada Allah. Allah berfirman :
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS.Ath Thalaaq : 3 )

Ketahuilah  bahwa semua yang Allah tentukan bagi manusia  adalah baik meskipun di mata manusia  hal tersebut adalah buruk. Allah berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS.Al Baqarah : 216 )
 Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa apabila mendapatkan suatu hal yang buruk, maka pasti ada kebaikan dan hikmah di balik itu semua. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Adil terhadap hamba-hambaNya.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
قُلْ لاَ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
"Katakanlah: Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentunya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (Al-A'raf: 188)
P e n u t u p
Kebanyakan manusia mengaku bahwa mereka tidak pernah datang kedukun atau keakhli nujum untuk mengetahui tentang nasib mereka di hari esok, namun demikian diantara  mereka-mereka tersebut ada  percaya kepada primbon, sebagian lagi mepercayai zodiac, ada pula kalangan yang meyakini  feng-shui dan banyak pula mempercayai shio meskipun mereka-mereka tersebut mengaku sebagai muslim. Padahal hakikatnya semua tersebut tiada lain adalah ramalan. Sedangkan ramalan itu sesungguhnya ruang lingkupnya berkenaan dengan sesuatu yang akan terjadi di hari-hari mendatang yang merupakan perkara ghaib.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan apa yang akan terjadi dikemudian hari telah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam takdir yang ditulis 50.000 tahun sebelum dunia diciptakan. Membicarakan ramalan pada hakikatnya membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan takdir, padahal takdir itu haknya Allah azza wa jalla, tidak ada hak dan kewenangan manusia di dalamnya. Sehingga siapa saja yang mengaku mampu mengetahui sesuatu yang ghaib maka sebenarnya mereka telah mengambil alih hak dan kewenangan Allah subhanahu wa ta’ala. Hal tersebut diharamkan dalam Islam karena termasuk syirik.
Baik buruknya nasib anak manusia telah digariskan Allah dan tidak selayaknya manusia mempercayai ramalan-ramalan baik melalui primbon, zodiak, feng-shui maupun shio. Karena ramalan merupakan bagian dari nujum dan nujum itu sendiri bagian dari sihir yang diharamkan dalam Islam ( Wallaahu’alam )
Sumber
1.Al-Qur’an dan Terjemahan, www.salafi-db.
2. Ensiklopedi Hadits Kitab 9 Imam.www.lidwapusaka.com
3.Artikel www. ramalan bintang.org
4.Artikel www. Arsitekonline.com
5.Artikel www.answer Yaaho
6.Artikel www.kompasiana
7.Artikel www,muslimah.or.id
8.Artikel www.muslim.or.id
9.Majalah Asy-Syari'ah Vol. II/ No. 16/1426 H/2005
10.Buletin At-Tauhid
Samarinda , selesai disusun Selasa, ba’da ashar 24 Syawal 1433 H/12 September 2012.
( Musni Japrie )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar