M U K A D D I M A H
M U K A D D I M A H : Sesungguhnya, segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kami serta keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang dapat menyesatkannya. Dan Barang siapa yang Dia sesatkan , maka tak seorangpun yang mampu memberinya petunjuk.Aku bersaksi bahwa tidak ada Rabb yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, yang tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam adalah hamba dan utusannya.
Rabu, 31 Agustus 2011
HARI KEMENANGAN
Gema takbir menerawang angkasa
Gempita tubuh-tubuh kecil berlarian penuh kegembiraan
Usailah sudah ramadhan bulan penuh baraqah dan magfirah
Tibalah 1 Syawal hari kemenangan
Kemenangan membentengi diri dari godaan hawa nafsu
Dalam puasa sejak fajar hingga terbenam mentari
Tibalah iedul fitri hari kemenangan
Kemenangan dalam menggapai beribu baraqah
Kemenangan dalam mengharap magfirah
Kemenangan memperoleh nilai seribu bulan
Harapan merangkul ganjaran berlipat
Dalam perjalanan panjang masa depan tak berujung
Usailah sudah bulan perjuangan menangguk rahmat
Kembali terlahir dalam fitrah tanpa catatan dosa
Kembali bentangkan layar membelah samudera kehidupan
Dihempas gelombang dalam nyanyi liku-liku dunia
Yang tidak mengenal belas kasih
Istiqomahlah dalam memeluk erat kemenangan
Niscaya payung ridha melindungi hamba-hamba –Nya yang shalih dan shalihah
Ujung Kota Tepian, 1 Syawal 1432 H /30 Agustus 2011
( by : musni Japrie )
KEMBALI KEPADA FITRAH
Cahaya lembayung petang terhapus datangnya senja
Berlalulah romadhon menjemput 1 Syawal
Lantunan nada Takbir, Tasybih dan Tahmid tiada henti
Menyambut hari kemenangan
Dari pergelutan melawan nafsu
Dalam puasa utuh sepanjang hari
Tanpa cidera dari langkah-langkah kerdil
Cahaya fajar menyingsing menyambut pagi ceria
Mentari bersinar menjemput embun pagi
Angin disela dedaunan hijau berbisik lembut
Telah datang hari kembali kepada fitrah
Terbasuh dalam magfirah Sang Khalik
Dalam keikhlasan ibadah tanpa pamrih
Ditingkahi nada-nada desah suara takbir
Menggema menyambut hari ied
Hari kembali kepada fitrah
Bersih tanpa goresan
Tanpa catatan-catatan
Terhapus dalam pinta
Di malam seribu bulan
Sirnalah kegelapan hati yang hitam
Dibawah kerdip lentera Illahi Rabbi
1 Syawal 1432 ba’da magrib
( by : musni japrie )
SELAMAT DATANG 1 SYAWAL
Rembang petang akhir ramadhan berangsur memudar
Temaram senja menjelang
Mentari mulai tersapu dikaki langit seberang
Hilal 1 syawal bersembunyi malu berselaput senyum
Membisikkan ucapan lembut selamat jalan ramadhan
Bulan dengan banyak ampunan dan berlipat ganjaran
Selamat datang 1 syawal
Selamat datang iedul fitri hari kemenangan
Hari terlahir kembali kesucian diri
Dibasuh oleh taubat dan ibadah ramadhan
Hari kemenangan dalam membelenggu hawa nafsu
Mengharamkan yang halal dalam berpuasa
Hari kemenangan memberanggus godaan syaitan yang memikat
Selamat datang hari kegembiraan
Hari berbagi kebahagian dan kasih
Bagi sesama insan beriman
Dalam menggapai ridha Allah
Akhir Ramadhan 1432 H/29 Agustus 2011
( by : Musni Japrie )
SELAMAT TINGGAL ROMADHON
Bulan tua diakhir ramadhan semakin meredup
Tenggelam diufuk barat
Berakhirlah perjalanan menempuh waktu
Ramadhan pamit untuk pergi dan kembali di lain waktu
Purna dan usailah tugasnya mengawal hamba-hamba
Selesailah bulan yang penuh keutamaan
Perjalanan biduk ditengah samudera ibadah mendekati pantai
Perjalanan yang tidak sunyi dari hantaman gelombang dan badai hawa nafsu
Ramadhan Engkau bulan tempat dimana hamba-hamba diuji
Mengharamkan yang halal semata berharap ridha
Dihadang bisikan syaitan yang mendayu-dayu penuh pesona
Tetapi biduk tegar bagaikan batu karang tak termakan zaman
Pelabuhan tempat berlabuh penuh dengan balasan ganjaran yang berlipat
Hamba-hamba yang dinantikan nikmat pahala
Akhirnya biduk merapat dipulau harapan
Terpuaskan segala perjuangan selama ramadhan dengan kemenangan
Kemenangan melawan godaan hawa nafsu sebulan berlalu
Ramadhan bulan yang dengan penuh keutamaan
Mengakhiri tugasnya membawa hamba-hamba berkelana
Tuk mendapatkan imbalan yang berlipat ganda
Terimakasih ramadhan, engkau telah hanyutkan kami dalam berpuasa
Selamat tinggal ramadhan, selamat jalan bulan penuh ampunan
Akhir ramadhan 1432 H
( by: Musni Japrie )
Sabtu, 27 Agustus 2011
AWAL KEHANCURAN
\
Jika sang Pencipta mememerintahkan untuk membalikkan semesta
Mengakhiri kehidupan pertama ini Ia memerintahkan peniup sangkakala
Untuk kehancuran semesta
Tiupan sangkakala melepaskan segala yang mengikat
Terlepaslah segala hal yang mengikat diantara bnagian bagian semesta
Bumi bergetar dan berguncang keras
Gunung-gunung menumpahkan isi perutnya
Menjadi kapas- kapas yang berhamburan
Langit meledak dengan keras
Rusaklah seluruh aturan
Bintang-bintang pecah dan matahari gelap gulita
Hilanglah seluruh cahaya
Isi semesta kehilangan eksistensinya
Luluhlah semua komposisi langit
Peredaran isi langit berantakan
Bagaikan tembaga yang luluh sempurna
Alam menjadi kabut dan asap
Sebagaimana sebelum keberadaan bumi diciptakan sang Khalik
Sebagai awal kehancuran alam semesta
( Dipetik dari Tamasya ke Negeri Akhirat oleh Syaikh Mahmud al-Mishri )
27 Agustus 2011/ramadhan 1432
Jika sang Pencipta mememerintahkan untuk membalikkan semesta
Mengakhiri kehidupan pertama ini Ia memerintahkan peniup sangkakala
Untuk kehancuran semesta
Tiupan sangkakala melepaskan segala yang mengikat
Terlepaslah segala hal yang mengikat diantara bnagian bagian semesta
Bumi bergetar dan berguncang keras
Gunung-gunung menumpahkan isi perutnya
Menjadi kapas- kapas yang berhamburan
Langit meledak dengan keras
Rusaklah seluruh aturan
Bintang-bintang pecah dan matahari gelap gulita
Hilanglah seluruh cahaya
Isi semesta kehilangan eksistensinya
Luluhlah semua komposisi langit
Peredaran isi langit berantakan
Bagaikan tembaga yang luluh sempurna
Alam menjadi kabut dan asap
Sebagaimana sebelum keberadaan bumi diciptakan sang Khalik
Sebagai awal kehancuran alam semesta
( Dipetik dari Tamasya ke Negeri Akhirat oleh Syaikh Mahmud al-Mishri )
27 Agustus 2011/ramadhan 1432
Jumat, 26 Agustus 2011
' D U S TA '
Katanya beriman kepada Allah Yang Maha Tunggal
Tidak ada Ilah selain Dia
Dia Yang Maha berkuasa tidak tertandingi
Tapi kenapa didustakan
Melarungkan sesajen di laut
Mempersembahkan ritual pesta bumi
Menyembelih hewan untuk selain Dia
Kita percaya selain Dia masih ada Ilah-ilah lain
Sungguh ternyata masih ada dusta
Katanya beriman kepada malaikat
Namun ingkar akan dua pencatat kebaikan dan keburukan
Tidak pernah malu berbuat kedzaliman dan kemaksiatan
Tidak pernah merasa takut akan pertanyaan Munkar dan Nakir
Tidak pernah malu kepada malaikat yang selalu bertasybih
Katanya beriman kepada Kitab-kitab Allah
Namun al-Qur’an tidak dijadikan pelita hati
Ayat-ayat al-Qur’an dibacakan untuk yang mati
Kitabullah hanya sebagai lantunan musabaqah
Katanya beriman kepada para Rasul
Muhammad Rasul-Nya terakhir
Diicintai sepenuh hati
Tapi sunnahnya diabaikan dan diingkari
Bid’ah dijadikan kebanggaan dibela sepenuh hati
Teladan Rasul diterlantarkan dan ditinggalkan
Katanya beriman kepada hari akhir
Percaya akan hari perhitungan
Percaya adanya hidup abadi sesudah kematian
Percaya akan keberadaan surga dan neraka
Namun selalu bergaul dengan perbuatan maksiat
Larangan dijadikan sahabat
Perintah wajib dilupakan
Katanya beriman kepada takdir
Kehendak-Nya pasti terjadi
Keputusan-Nya pasti terealisasi
Tapi ketetapan-Nya diingkari
Rezeki dari-Nya tidak disyukuri
Minggu terakhir Ramadhan 1432
(by : Musni Japrie )
MISKINNYA PENGETAHUAN AGAMA MENYEBABKAN MERAJALELANYA SYIRIK
Upaya pengentasan kemiskinan yang melanda sebagian penduduk negeri yang mayoritas muslim ini menjadikan kita sibuk untuk mengejar pemenuhan kebutuhan hidup b erupa materi. Padahal disatu sisi ada kemiskinan yang lebih parah yang dilupakan oleh banyak orang, dimana kemiskinan ini melanda hampir sebagian besar penduduk .Persentasenya Jauh lebih besar dari kemiskinan akan materi. Karena kemiskinan ini tidak hanya melanda kaum duafa atau fakir miskin dari harta tetapi juga melanda kaum yang berada. Tidak saja melanda mereka-mereka yang berpendidikan rendah tetapi juga melanda mereka-mereka yang berpendidikan tinggi. Kemiskinan ini
melanda hampir semua kalangan kaum muslimin.
Kemiskinan yang melanda sebagian terbesar umat islam tersebut sebenarnya tidak disadari, mereka umumnya menjalaninya dengan senang hati tanpa beban karena tidak berpengaruh secara langsung terhadap fisik sebagaimana yang dirasakan kalau mereka miskin terhadap materi. Mereka tidak menyadari bahwa kemiskinan yang melanda hidup mereka tersebut akan berbuntut panjang kelak dan bahkan akan membawa derita yang berkepanjangan.
Kemiskinan tersebut tidak lain adalah berkaitan dengan kurangnya penguasaan umat akan ilmu yang berkaitan dengan syari’at islam yang dijadikan pegangan dalam beragama. Sehingga dengan miskinnya akan syari’at yang telah digariskan baik oleh al-Qur’an maupun oleh as-sunnah yang mereka lakukan baik dalam beraqidah dan beribadah serta bermuamalah berakibat sangat jauh melenceng dari tuntutanan.
Sebenarnya miskinnya penguasaan terhadap ilmu yang syar’i berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah tidak saja ada dilingkungan orang-orang yang awam, tetapi juga meliputi kalangan yang disebut-sebut sebagai da’i, ustadz/ustazdah, guru-guru agama bahkan juga sebagian orang-orang yang mengaku sebagai ulama.
Fenomena kemiskinan sebagian besar umat muslim dinegeri ini akan ilmu syari’at yang berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunah sangat nampak nyata dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat, baik yang berkaitan dengan aqidah maupun ibadah dan muamalah yang tidak sejalan dengan tuntunan syari’at.
Miskin pengetahuan tentang tauhid
Kaum muslimin mengaku taat dan cinta kepada Allah dan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam, tetapi pada praktek kehidupan sehari-harinya mereka banyak membelakangi Allah dan Rasul, tidak menta’ati segala apa yang diperintahkan dan tidak menjauhi apa yang menjadi larangan..
Karena miskin terhadap pengetahuan mengenai ilmu tentang tauhid dalam islam, dimana-mana sering kita melihat masyarakat melakukan kegiatan ritual pemberian sesajen sebagai sesembahan bagi penguasa laut, bumi, gunung dan lain-lainnya sebagai ungkapan terimakasih atas rezeki dan keselamatan dan perlindungan yang diberikan kepada mereka oleh yang dianggap sebagai penguasa tersebut. Ritual tersebut nyata-nyata sebagai perbuatan syirik, karena mengakui adanya kekuatan lain atau penguasa lain dialam ini selain Allah. Namun para pelaku syirik tersebut berdalih bahwa yang mereka lakukan adalah dalam rangka melestarikan adat budaya tradisi warisan leluhur dan hanyalah sekedar pesta adat. Mereka mengaku sebagai kaum yang beriman kepada Allah sebagaimana yang diikrarkan dalam pengucapan duakalimah syahadat, mengakui bahwa Allah itu maha pencipta, tetapi mereka melakukan penyembahan dan meminta perlindungan kepada selain –Nya. Padahal dalam al-Qur’an Allah Subhanaahu wa Ta’ala
Berfirman :
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.
( QS. Muhammad : 19 ).
Dilain tempat dalam al-Qur’an dicantumkan firman Allah :
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ
Dan sesembahan –sesembahan yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.( QS. An Nahl : 20 )
Firman Allah Subhanaahu wa Ta’ala :
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَـؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللّهَ بِمَا لاَ يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلاَ فِي الأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa'atan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi [678]?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). ( QS.Yunus : 18
Allah berfirman :-
وَلاَ تَدْعُ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَنفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ الظَّالِمِينَ
Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim". ( QS. Ynus :106)
Dilain surah Allah berfirman :
إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِندَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan. (QS. Al’ankabuut : 29)
Kebanyakan orang-orang mengingkari apa yang telah ditetapkan Allah, dan berpegang kepada pendapat akal dan perasaan semata ataun apa yang disampaikan oleh ustadz, tuan guru atau kiayi meskipun bertentangan dengan Al-Qur’an.
Miskinnya penguasaan ilmu yang berkaitan dengan pentauhidkan Allah nampak pula dari ulah kebanyakan umat islam yang melakukan penyembelihan hewan untuk selain Allah, dimana kebiasaan mereka apabila ada pekerjaan atau proyek pembangunan jalan atau jembatan atau membuka tambang sebelum dimulai pekerjaan mereka melakukan penyembelihan hewan dan kepala nya dikubur sebagai bentuk sesembahan kepada makhluk gaib ditempat itu agar kegiatan yang mereka lakukan tidak mengalami hambatan dan diberikan izin oleh jin penunggunya.
Penyembelihan hewan untuk selain Allah seperti yang dilakukan tersebut diatas merupakan bagian dari bentuk syirik yang diharamkan Allah. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullas shalallahu’alaihi wa salllam dalam sabda beliau :
“ Allah melaknat siapa saja yang menyembelih binatang untuk selain Allah “
Bukti lain yang menunjukkan bahwa sebagian besar umat islam di negeri ini ternyata sangat miskin akan ilmu yang berkaitan dengan mentauhidkan Allah ditunjukkan pula dengan ramainya orang-orang yang berziarah ke kuburnya para wali dan kubur-kubur yang dikeramatkan untuk beribadah dan meminta kepada wali atau orang yang dikramatkan tersebut agar mengabulkan hajat mereka.Ziarah ke kubur tersebut malah dipimpin oleh ustadz, tuan guru atau kiayi dari pesantren. Banyak umat islam yang sengaja melakukan syafar meninggalkan kampung berangkat secara berombongan ke kubur para wali atau ke kubur kramat dengan nama tour wisata relegius. Bahkan rombongan tersebut kebanyakan dari majelis ta’lim dari berbagai pelosok.
Melakukan itikaf dan ibadah-ibadah lainnya bahkan sholat diatas kuburan dan meminta hajatnya dikabulkan, menurut yang memimpin rombongan ziarah (ustadz, tuan guru atau kiayi) bukanlah perbuatan syirik, karena yang mereka lakukan tersebut hanyalah bertawassul kepada roh wali atau orang yang dikramatkan yang ada di dalam kubur. Padahal sebenarnya bertawassul kepada orang yang sudah mati termasuk yang diharamkan oleh syari’at.Tapi karena mereka-mereka yang berziarah termasuk para pembimbing atau pimpinan rombongan termasuk orang-orang yang miskin atau terbatas kemampuan akan ilmu, maka terjadilah penyimpangan dalam hal aqidah mereka.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam melarang kuburan para nabi dan orang-orang shaleh dijadikan sebagai masjid dengan melakukan berbagai ibadah seperti membaca al-Qur’an, sholat, itikab dll. Dalam shahih Muslim dari Jundub bin Abdullah bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam berkata lima kali sebelum meninggal :
“ Bahwa orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan-kuburan sebagai masjid
Karena itu ingat, janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan sebagai masjid. Aku melarang kalian berbuat demikian “
Dalam Al Shahihain dari Aisyah bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam berkata sebelum meninggal :
“ Allah mengutuk orang-orang yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah “
Selain contoh yang dikemukakan tersebut diatas banyak lagi contoh-contoh lain yang menggambarkan terjadinya perbuatan syirik kepada Allah yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang mengaku sebagai muslim dikarenakan miskinnya pengetahuan mereka tentang tauhid dalam agama islam. Contohnya antara lain banyaknya orang-orang yang percaya dan datang kepada dukun dan tukang-tukang sihir untuk b erbagai kepentingan, baik untuk meminta pengobatan, meminta jodoh, meminta pesugihan, mendzalimi orang-orang yang tidak disenangi, meminta penglaris, pengasih dan banyak lagi kepentingan lainnya.
Syari’at Islam sangat melarang umatnya berhubungan dengann tukang sihir, sebagaimana yang tersebut dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 2 :
“sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
Selain dari itu Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahuu anhum, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “ Jauhilah tujuh perkara yang membawa kepada kehancuran “ Para sahabat berkata , “ Wahai Rasulullah apakah tujuh perkara itu?. Beliau berkata, “ Syirik kepada Allah, sihir,membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allahkecuali dengan sebab yang dibenarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, membelot (desersi) dalam peperangan dan melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita yang terjaga sdari perbuatan dosa sedangkan ia tidak tahun menahu tentangnya dari berimana (kepada Allah) ”
Begitu pula halnya syari’at Islam melarang umatnya untuk datang kedukun dan mempercayai mereka, sebagaimana yang digariskan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam dalam sabda beliau yang diriwayatkan Abu daud d ari Abu Hujrairah radialaahu anhum dari Nabi, beliau bersabda :” Barang siapa mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka ia benar-benar kafir terhadap apa ytang diturunkan kepada Muhammad “
Dihadits lain disebutkan dari Imran bin Hushain radhialahuu ‘anhum secara marfu :
“ Tidak termasuk golongan kami orang yang meramal atau meminta diramal, dan orang melakukan praktek perdukunan atau orang yang meminta ditangani dukun, menyihir atau memninta disihirkan B arang siapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya,maka ia benar-benar kafir terhdap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad ( HR . Riwayat Al Bazzar. Atth-Thabarani )
Syari’at Islam secara tegas melarang umatnya berhubungan dengan para tukang sihir dan para dukun serta mempercayai mereka, tetapi pada prakteknyha banyak sekali dari kalangan umat yang melakukannya, ini tiada lain karena miskinnya pengetahuan mereka akan hal-hal yang dilarang.
Miskinnya akan pengetahuan sebagian besar umat Islam terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ketauhidan menyebabkan mereka menggantungkan nasib mereka kepada jimat-jimat, benda-benda pusaka dan barang-barang bertuah lainnya yang dikramatkan dan dianggap oleh mereka dapat memberikan berbagai dan manfaat.Padahal Islam sejak awal juga telah menggariskan larangan akan hal penggunaan jimat tersebut.
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Uqbah bin Amir secara marfu:
“ Barang siapa menggantungkan tamimah ( jimat) , semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya
Danbarang siapa menggantungkan wada’ah (kerang) semoga Allah tidak member ketenangan pada dirinya” Disebutkan dalam riwayat lain, “Barang siapa menggantungkan tamimah (jimat) , maka dia telah berbuat syirik.”
Imam Ahm ad meriwayatkan dari Imran bin Hushain radhiallahuu ‘anhum, bahwa Nabi shalallahu’alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang ditangannya terdapat gelang kuningan. Lalu beliau bertanya : “ apakah ini ?”Orang itu menjawab : “ Penangkal sakit “ Nabi pun bersabda : “Lepaskan itu, karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu. Sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya,.”
Meskipun syari’at secara tegas melarang penggunaan jimat,namun banyak kaum muslimin yang menggunakannya, hal ini tiada lain miskinnya mereka terhadap pengetahuan yang berkaitan dengan syari’at.
Miskin Pengetahuan tentang as-Sunnah Rasul
Selain merajalelanya prilaku syirik ditengah-tengah masyarakat muslim, tidak kalah pula berkembang dengan pesatnya ibadah yang bersifat bid’ah yang tidak sejalan dengan as-Sunnah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam.
Berkembangnya bid’ah tersebut tidak lepas dari peran para da’I, ustadz, tukang khotbah, tuan guru, kiayi dan ulama yang mengajarkan agama kepada jama’ahnya yang lebih suka menggunakan hadits-hadits dha’if dan ma’udhu sebagai dalil dan argumentasi dalam memberikan pengajaran .Mereka kebanyakan lebih mengedepankan pertimbangan akal,pikiran dan perasaan serta hawa nafsu ketimbang dalil yang shahih. Mereka meninggalkan cara beragamanya para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para imam mazhab serta ulama salafus shalih yang secara murni mengambil dari Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam.
Banyak sekali gambaran ibadah-ibadah bid’ah yang berkembang dan dilakukan secara rutin oleh masyarakat muslim, yang pada kesempatan ini diketengahkan beberapa contoh saja.
Dimana-mana selamatan peringatan hari kematian yang disebut haulan atau kenduri arwah sudah merupakan suatu kelaziman dilakukan dan keluarga yang meninggal merasa masih mempunyai sangkutan hutang pada yang meninggal apabila tidak dilakukan kenduri arwah setelah meninggalnya mulai 3 hari, 7 hari, 25 hari, 40 hari, 100 hari sampai setahun dan seterusnya tiap tahun dilakukan hal yang sama. Padahal kegiatan yang disebutkan sebagai ibadah tersebut samasekali tidak ada tuntunannya.
Imam Syafi’I sebagai imam mazhab Syafi’I yang menjadi panutan oleh hampir sebagian terbesar masyarakat di Indonesia tidak membenarkan hal tersebut
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata dalam kitabnya “Al-Umm”:
“Dan aku membenci membuat perkumpulan iaitu berkumpul,walaupun dalam majliS itu tidak terdapat tangisan (ratapan) kerana sesungguhnya perkara itu (berkumpul akan mengembalikan kesedihan dan memberikan beban berdasarkan atsar yang telah lalu. (Al-Umm)
Yang dimaksudnya atsar oleh Imam Asy-Syafi’i tersebut adalah atsar diriwayatkan oleh Jarir bin Abdulullah Al-Bajali radhiallahu ‘anhu: “Kami mengira berhimpun orang ramai kepada ahli si mati dan membuat makanaN selepas pengkebumiannya adalah sebahagian dari ratapan kematian (Hadis riwayat Ahmad dalam Musnadnya)
Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah mengulas perkataan Imam Asy-Syafi’i di atas tadi dengan mengatakan:“Imam Asy-Syafi’i dan ulama-ulama yang lain berpendapat berdasarkan dalil yang lain bahwa perbuatan itu(yakni mengadakan perkumpulan) adalah merupakan perkara yang baru.”(Al-Majmu)
Selain upacara peringatan kematian atau haulan atau kenduri bagi arwah
Ditengah-tengah masyarakat muslim juga sudah suatu kelaziman untuk mengirimkan pahala bacaan al-Qur’an yang dilakukan orang-orang yang melayat ditempat orang kematian, atau juga pada setiap hari juma’at dimana jama’ah jumat dimintakan untuk membaca surah al-Fatihah yang pahalanya untuk para arwah dari keluarga yang memberikan sumbangan/sedeqah pada masjid. Begitu pula mereka yang berziarah ke kubur selalu membacakan surah yasin dll.
Bagaimana pendapat Imam Syafii tentang baca Al Quran untuk orang yang telah meninggal? Dalam Tafsir Ibnu Kasir surah An Najm ayat 39: "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." Ibnu kasir mengatakan "Dari pada ayat ini, telah keluar hukum dari Imam Syafi'i, sesungguhnya pahala bacaan-bacaan Quran ini tidak sampai kepada si mati, sebab itu bukan amalan orang mati dan bukan usaha orang mati, perkara inipun tak pernah disunnahkan oleh Nabi, dan amalan ini tak ada seorangpun shahabat nabi yg mengerjakan".
Selanjutnya Ibnu Kasir menambahkan perkataan Imam Syafi'i "Kalaulah menghadiahkan pahala ini kepada simati sampai dan itu baik, niscaya hal ini sudah dikerjakan pertama sekali oleh Nabi Sallallahu 'alaihi wassalam dan oleh Para Sahabat."
Adapun amalan membaca Al-Qur’an untuk dihadiahkan kepada si mati. Maka dalam masalah ini Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan tentang pendapat jumhur dalam mazhab Syafi’i yaitu kata beliau:
“Dan adapun pembacaan Al-Qur’an, maka yang masyhur dari mazhab Syafi’i bahawa ianya tidak sampai kepada mayat sedangkan sebahagian sahabatnya mengatakan: Pahalanya sampai kepada mayat.” (Syarah An-Nawawi ‘ala Muslim, dalam Al-Maktabah Asy-Syamilah, 1/25)
Firman Allah Ta’ala:
وَأَنْ لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى
Maksudnya: “Dan bahawasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (Surah An-Najm: 39)
Al-Hafiz Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“Dan melalui ayat yang mulia ini, Imam Asy-Syafi’i rahimahullah dan para pengikutnya mengistinbatkan hukum bahwa pahala bacaan (Al-Qur’an) yang dihadiahkan kepada orang mati tidak sampai kepadanya kerana bukan dari amal mereka dan bukan usaha mereka (orang mati). Oleh kerana itu, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah mensunnahkan umatnya dan menganjurkan mereka melakukan perkara tersebut, serta tidak pula menunjukkan kepadanya (menghadiahkan bacaan kepada orang mati) walaupun dengan satu nas (dalil).” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, dalam Al-Maktabah Asy-Syamilah, 7/465)
Al-Haitami rahimahullah yang merupakan ulama dalam mazhab Syafi’i
berkata dalam kitabnya Al-Fatawa Al-Kubra Al-Fiqhiyah:
“Si mati tidak boleh dibacakan apa pun berdasarkan keterangan yang mutlak dari ulama
mutaqaddimin (terdahulu) bahawa bacaan (yang pahalanya dikirmkan kepada si mati)
adalah tidak dapat sampai kepadanya, sebab pahala bacaan itu adalah untuk pembacanya
sahaja. Sedangkan hasil amalan tidak dapat dipindahkan dari amil (yang mengamalkan)
perbuatan itu berdasarkan firman Allah (yang bermaksud): “Dan bahawasanya seseorang
manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”
Termasuk perbuatan bid’ah yang sudah mendarah daging dalam kehidupan
Sebagian terbesar umat muslim di Indonesia yang bermazhab Syafi’i adalah berdzikir
dengan suara keras secara berjama’ah setelah sholat fardhu dipimpin oleh imam.
Dalam hal ini Imam Syafi’i b erkata :
“Imam dan makmum boleh memilih sama ada ingin berzikir kepada Allah (atau tidak) selepas solat. Dan mereka hendaklah memperlahankan zikir kecuali dia merupakan seorang imam. Imam wajib mengajari makmum berzikir, maka hendaklah dia kuatkan zikirnya sehingga dia melihat bahawa telah dipelajari darinya (zikir-zikir tersebut). Kemudian hendaklah dia perlahankan semula. (Al-Umm, )
Kemudian Imam Syafi’i juga menyebutkan :
“Aku berpendapat baginda (Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam) menguatkan suara ketika
berzikir hanya untuk seketika sahaja. Tujuannya agar para sahabat dapat mempelajari
zikir itu daripadanya. Ini kerana, kebanyakan riwayat yang telah kami tulis sama ada bersama
kitab ini (Al-Umm) atau selainnya langsung tidak menyebut adanya bacaan tahlil atau takbir selepas baginda memberi salam. Kadang-kadang riwayat yang datang menyebut baginda berzikir selepas solat seperti apa yang aku nyatakan (secara kuat) dan kadangkala baginda beredar (meninggalkan saf) tanpa berzikir. Menurut apa yang
diriwayatkan oleh Ummu Salamah, baginda tidak berzikir secara kuat selepas solat. Oleh itu, aku berpendapat bahawa baginda tidak akan duduk sama sekali kecuali berzikir tanpa
dikuatkan suara.” (Al-Umm)
Bid’ah lain yang sudah dijadikan sebagai agenda tetap untuk dilakukan adalah
Penyelengaraan beberapa peringatan yang disebut hari besar islam seperti peringatan Maulid
Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam, peringatan Isra Mi’raj, peringatan malam NuzulQur’an yang dilaksanakan secara berjama’ah
Termasuk ke dalam perkara bid’ah adalah dzikir berjama’ah dengan suara keras sambil menangis, membaca surah yasin secara beramai-ramai dengan suara keras dan membaca shalawat buatan para penya’ir yang didalamnya terdapat kalimat pujian berlebihan kepada nabi Muhammad shallalahu’alaihi wa sallam seperti shalawat Nariah, barzanzi, burdah, shalawat al-patih dll.
Semua yang disebutkan diatas termasuk bid’ah karena tidak ada satupun dalil yang menyebutkan bahwa Rasulullah dan para sahabat beliau pernah melakukannya atau pernah mencontohkannya sehingga dapat dijadikan pijakan dasar hukum.
Beberapa hadits yang shahih menyebutkan ditolaknya amalan yang bersifat bid’ah, antara lain hadits dari Aisyah , ia berkata “ telah bersabda Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam : “ Barang yang mengerjakan sesuatu amal yang tidak ada keterangannya dari Kami ( Allah dan rasul-Nya), maka tertolaklah amalannya “(HR. Muslim )
Di hadits yang lain disebutkan : “Amma ba’du. Maka sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah ( al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk ad alah petunjuk Muhammad shallalahu’alaihi wa sallam.Dan sejelek-jelek urusan adalah yang baru ( muhdats ) dan setiap muhdats adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
(HR. Muslim )
B erkembangnya bid’ah di tengah-tengah masyarakat muslim hampir disemua kalangan tidak lain adalah karena miskin n ya pengetahuan mereka akan as-Sunnah Rasul, dan mereka beranggapan apa saja yang diajarkan atau disampaikan oleh para da’I, ustadz, tuan guru, kiayi atau tukang khotbah sudah benar dan patut untuk diikuti, meskipun apa yang disampaikan tersebut tidak b erdasarkan dalil yang shahih. Sedangkan dilain pihak kebanyakan para da’I,ustadz, tuan guru, kiayi dan tukang khotbah
ternyata juga miskin pengetahuannya akan as-Sunnah.
Masyarakat menganggap bahwa kebanyakan mereka-mereka yang diikuti baik para da’ i, ustadz, tuan guru, kiayi, ulama dan tukang khotbah sudah mumpuni keilmuannya, namun ternyata mereka lebih memilih menggunakan hadits-hadits dha’if dan mau’dhu. Bahkan lebih mengedepankan pendapat bertdasarkan akal pikiran serta hawa nafsu. Semua itu tidak lain disebabkan miskinnya mereka akan ilmu mengenai as-Sunah. Parahnya lagi mereka tidak menyadari akan hal tersebut sehingga tidak b erupaya untuk melakukan perbaikan diri.
Miskinnya pengetahuan masyarakat secara luas hanya dapat diatasi dengan kemauan mereka untuk kembali belajar menuntut ilmu yang syar’I melalui peningkatan pengetahuan baik melalui kegiatan i majelis ta’lim yang diselenggarakan kelompok-kelompok pengajian yang berpatokan kepada manhaj para sahabat dan salafus shalih.
Bukan majelis ta’lim yang lebih banyak berbicara tentang tasyawwuf.
Wallaahu ta’ala ‘alam.
Diambil dari berbagai sumber yang shahih.
( by : Musni Japrie )
Sabtu, 20 Agustus 2011
AL-AZHIIM ( YANG MAHA AGUNG )
Dirangkai oleh : Musni Japrie
Allah Yang Mahaagung
Milik-Nya semua sifat dan makna yang mengharuskan keagungan-Nya
Tidak ada yang bisa memuji-Nya sebagaimana mestinya
Tidak ada yang mampu menghabiskan pujian kepada-Nya
Dia memuji diri-Nya melebihi segala pujian dari hamba-Nya
Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan
Milik-Nya kesempurnaan yang paling sempurna
Tidak ada seorang makhluk pun yang berhak dibesarkan
Sebagaimana Dia dibesarkan
Hak Dia untuk dibesarkan semua hamba
Setiap hamba bersungguh-sungguh mengenal-Nya
Mencintai-Nya dan menghinakan diri dihadapan-Nya
Setiap hamba bersifat lemah dihadapan- Nya
Tunduk bagi kebesaran-Nya dan takut kepada-Nya
Dengan lisan memuji-Nya
Bersyukur dengan anggota tubuh dan beribadah kepada-Nya
Dia ditakuti karena kebesaran-Nya dengan sebenar-benar takwa
Dia ditaati, tidak didurhakai
Diingat dan tidak dilupakan
Disyukuri tidak dikufuri
Meninggalkan yang diharamkan-Nya
Mengamalkan yang disyari’atkan-Nya
( Sumber: Kitab syarah Asma’ul Husna oleh Dr.Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani )
Kamis, 18 Agustus 2011
" WAHAI DIRI "
By : Musni Japrie
Celakah engkau wahai diri
Bila engkau tidak sadar bahwa rembang petang semakin mendekat
Temaram senja akan menjelang
Sisa hari-hari mu semakin sedikit
Engkau masih asyik dengan senda gurau dan gelak tawa
Bermain dalam panggung sandiwara dunia yang gemerlapan
Melalaikan engkau dari perjalanan panjang dalam keabadian
Celakalah engkau wahai diri
Engkau abaikan tanda-tanda zaman
Rambut hitam legam telah memutih
Ketampanan dan kecantikan memudar
Kulit-kulit tubuh kering mengeriput
Utusan akan datang menjemput
Tidakkah kau bercermin banyak sudah yang diusung ke liang lahat
Celaka engkau wahai diri
Bila engkau tidak segera merubah arah kemudi
Jurang dalam di depanmu menanti
Bila air matamu tidak menetes untuk penyesalan
Kelak engkau akan menangis berkepanjangan
Tak akan kuat tubuhmu kelak menanggung siksa
Jangan kau turutkan ajakan hawa nafsu
Mendapatkan nikmat sesaat
Namun penyesalan tak henti berkepanjangan
Wahai diri……
Bersegeralah membasuh dirimu dengan air taubat
Bersungkurlah dihadapan Khalikmu
Sesungguhnya hanya taubat yang menyelamatkanmu
Rabb yang pengampun menerima taubat setiap insan
Sebelum ajal menjemput
Jln.Jakarta BB-12, minggu ke III Ramadhan 1432
Selasa, 16 Agustus 2011
" M U K A D D I M A H '
Segala puji bagi-Mu, Tuhanku
Seluruh sanjungan hanya layak aku tujukan kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia
Segenap penghargaan, sampai kapan pun, hanya pantas aku sematkan kepada-Mu Wahai Yang Maha agung
Cinta sejati dan murni aku labuhkan kepada-Mu, wahai Yang Maha Lembut
Shalat dan ibadahku yang lainnya hanya aku persembahkan kepada-Mu
Bahkan, hidup dan matiku pun aku serahkan kepada-Mu, wahai yang Maha Hidup dan maha Berdiri Sendiri
Zikir,doa dan syukur ku panjatkan kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah
Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Engkau, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalalahua’laihi wa sallam adalah hamba yang menjadi Rasul-Mu
Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan Yang Maha Satu dalam Zat-Mu, nama-nama-Mu, sifat-sifat-Mu dan
Tindakan-tindakan –Mu
Tiada Tuhan selain Engkau
Aku pun bersaksi Engkaulah yang berhak disembah, wajib dita’ati, layak diingat dan disyukuri, pantas dipatuhi,
Dicintai, diagungkan, disucikan, dipintai dan dijadikan tujuan.
Maha Suci Engkau dari segala macam sekutu, teman, saingan dan penyerupaan
Engkau Maha Esa, tempat melabuhkan permintaan
Tidak beranak dan tidak diperanakkan
Serta tidak ada sesuatupun yang setara dengan-Mu
Senin, 15 Agustus 2011
A D I N D A K U
By : Musni Japrie
Adindaku sayang
Engkau mentari pagi yang datang menjelang
Menyunggingkan sejum lembut merasuk kalbu
Meneteskan embun penyejuk jiwa
Membelai rasa terhanyut rindu
Adindaku sayang
Engkau mentari pagi datang menyingkap tirai
Mengajak bercanda dalam desahan nafas asmara
Terbuai berdua dalam nada-nada berahi
Bergayut diantara kuntum-kuntum bunga
Adindaku sayang
Engkau adalah rembulan yang datang dikala purnama
Bagaikan dewi malam yang lagi kasmaran
Berselendangkan gemerlap bintang
Diarak kerlip cahaya kunang-kunang senja
Engkau pagut aku dengan hangatnya cinta
Adindaku sayang
Engkau juita malam yang datang bersuluh bintang
Dibawa hembusan angin lembut membawa wewangian
Kubisikkan nyanyi rangkulah aku dalam mimpi indahmu
Selimuti aku dengan kasihmu
Buailah aku dengan kelembutan jiwamu hingga fajar terbentang
Adindaku sayang
Akankah mimpi indah ini berlabuh dipelabuhan terakhir
Meski senja mulai memerah tembaga
Ataukah dedaunan akan gugur berserakan dihembus angin selatan
Terhempas dalam sepi dan nestafa yang tidak berujung.
Tepian Mahakam, Agustus 2011
AKU KETUK PINTU-MU
By : Musni Japrie
Tuhan………
Tertatih-tatih hamba datang mengetuk pintu-Mu
Terseok lelah membawa membawa beban tak perpikulkan
Setumpuk dosa segunung maksiat
Yang hamba kumpulkan dalam perjalanan ini
Tuhan……….
Hamba yang daif ini bergelimang lumpur hitam dunia
Berjalan dengan kesombongan diri
Mempertontonkan kepada manusia rasa ujub diri hamba
Bersemayam dalam kalbu penyakit jiwa hasad,iri dan dengki
Tuhan………
Hamba datang didepan pintu-Mu
Teteskan dalam sanubari hamba embun belas kasih-Mu
Berilah lentera di kalbu hamba penerang ke jalan-Mu
Rangkullah hamba dengan ampunan dan maaf-Mu
Tuhan………..
Mentari telah lama berangkat menuju rembang petang
Desahan nafas tersentak-sentak
Terimalah permohan ampun hamba
Selagi matahari matahari masih diufuk timur
Curahkanlah magfirah-Mu
Tuhan ......
Terimalah hamba dengan segala seluruh kecintaan-Mu
Tempatkanlah hamba di surgamu yang penuh kenikmatan
Jauhkan dan jangan dekatkan hamba dari siksa-Mu
Yang tak sanggup hamba menanggungnya
Di Ujung Kampung , Pertengahan Ramadhan 1432 H
Selamat Jalan Kekasih
By : Musni Japrie
Rembang petang menjemput senja
B ayang-bayang terhapus sudah
Selendang pelangi dikaki langit melepas petang
Rerumputan di padang hijau berkerudung malam
Tirai panggung telah diturunkan
Usailah sudah cerita panjang perjalanan
Dentangan tangga nada melengking tinggi memutuskan dawai cinta
Pupuslah symponi rindu dua anak manusia
Engkau kayuh biduk barumu mengalir kemuara
Berlayar menuju pelabuhan tambatan dibalik senja
Meninggalkan jejak buih mengapung di laut lepas
Selamat jalan kekasih kubisikkan sendu
Minggu, 14 Agustus 2011
CINTAKU ENGKAU SEGALA-GALA NYA
By : Musni Japrie
Cintaku Engkaulah segala-galanya
Aku reguk habis nikmat tak terhitung dari-Mu
Engkau hamparkan apa yang aku minta
Engkau berikan kehangatan cinta dengan siraman mentari pagi
Engkau buai aku dengan selimut malam dalam tidurku
Engkau lukis keindahan rembang petang dengan untaian pelangi
Tetapi semuanya terabaikan dariku
Lirikan rindu dunia dan lambaian tangan-tangan nafsu berahi
Kemilau gemerlap harta dan nyanyian bisikan syaitan
Membuat aku tergoda dan jatuh terlena dibuai mimpi fatomargana
Aku berlari meninggalkan cinta-Mu
Mengejar cinta dengan janji-janji kosong
Melalaikan aku dari cinta-Mu
Aku telah berbagi cinta dengan selain Engkau
Wahai yang Maha Segala-galanya
Engkau tak pernah tinggalkan aku dari cinta-Mu
Engkau bisikkan kembali rindu-Mu
Terbangun aku dari tidur dan mimpi yang melalaikan
Wahai yang mempunyai rindu
Hidupkan kembali lentera hati yang telah memadam
Rangkul aku kembali dalam hariban-Mu
Bangkitkan gairahku untuk bercinta dengan-Mu
Gelitiklah kalbuku dengan rindu kepada-Mu
Dalam fajar, siang, rembang petang, temaram senja dan gelapnya malam
Utuhkan cintaku hanya untuk-Mu
Tolonglah aku untuk tidak lalai dari-Mu wahai yang kucinta.
Tepian Mahakam, media Agustus 2011
CINTAKU ENGKAU SEGALA-GALA NYA
By : Musni Japrie
Cintaku Engkaulah segala-galanya
Aku reguk habis nikmat tak terhitung dari-Mu
Engkau hamparkan apa yang aku minta
Engkau berikan kehangatan cinta dengan siraman mentari pagi
Engkau buai aku dengan selimut malam dalam tidurku
Engkau lukis keindahan rembang petang dengan untaian pelangi
Tetapi semuanya terabaikan dariku
Lirikan rindu dunia dan lambaian tangan-tangan nafsu berahi
Kemilau gemerlap harta dan nyanyian bisikan syaitan
Membuat aku tergoda dan jatuh terlena dibuai mimpi fatomargana
Aku berlari meninggalkan cinta-Mu
Mengejar cinta dengan janji-janji kosong
Melalaikan aku dari cinta-Mu
Aku telah berbagi cinta dengan selain Engkau
Wahai yang Maha Segala-galanya
Engkau tak pernah tinggalkan aku dari cinta-Mu
Engkau bisikkan kembali rindu-Mu
Terbangun aku dari tidur dan mimpi yang melalaikan
Wahai yang mempunyai rindu
Hidupkan kembali lentera hati yang telah memadam
Rangkul aku kembali dalam hariban-Mu
Bangkitkan gairahku untuk bercinta dengan-Mu
Gelitiklah kalbuku dengan rindu kepada-Mu
Dalam fajar, siang, rembang petang, temaram senja dan gelapnya malam
Utuhkan cintaku hanya untuk-Mu
Tolonglah aku untuk tidak lalai dari-Mu wahai yang kucinta.
Tepian Mahakam, media Agustus 2011
I N G K A R
BY : Musni Japrie
Kawan-kawan ……
Kita bersaksi bahwa Allah itu Tunggal
Tetapi kenapa ada diantara kita ingkari kesaksian itu
Diantara kita masih mengakui ada selain-Nya yang berkuasa di alam ini
Diantara kita menganggap para jin penunggu gunung,laut, pohon-pohon adalah penguasa
Dan kita takut akan marahnya yang akan membuat bencana
Para sahabatku ……..
Kita telah berkata tidak ada yang berhak disembah selain Allah
Tetapi kenapa ada diantara kita ingkari sendiri perkataan itu
Diantara kita masih melakukan penyembahan kepada yang kita takuti selain Dia
Kita memberikan sesajen dan menyembelih hewan untuk para dewa dan jin-jin
Takut mereka akan murka bila tidak diberi sesembahan
Teman-teman sekalian …….
Kita telah setuju bila meminta, mintalah kepada yang Maha Pemberi Allah Yang Maha Pemberi
Tetapi kenapa kita datang kepetilasan makam para wali dan kramat kramat
Datang kepada mereka meminta pertolongan agar hajat dikabulkan
Sungguh kawan-kawan, kita telah mengingkari akan keberadaan Sang Pencipta alam semesta
Kawan-kawanku yang tercinta
Kita telah tahu Allah itu yang Maha Pemberi kesehatan dan Maha Pemberi kesembuhan
Tetapi kalian banyak yang datang ke dukun-dukun, orang-orang pintar dan paranormal
Meminta pertolongan kepada sesame makhluk ciptaan Allah
Meski agama telah melarang untuk mendatangi mereka mereka
Para sahabat se -aqidah
Meski kita bersama telah paham bahwa Allah adalah Maha Pemberi Perlindungan
Tetapi kita meminta perlindungan kepada benda-benda pusaka b ertuah dan jimat
Kita lebih memilih mempercayai benda mati daripada percaya kepada ke Maha Kuasaan Allah
Kita memilih tidak mempercayai Allah
Kita memilih percaya kepada selain-Nya
Tahukah kalian saudaraku itulah syirik
Syirik dosa yang tidak pernah diberikan ampunan kecuali istigfar dan taubat
Sebelum ajal dikerongkongan dan matahari terbit di ufuk timur.
Jalan Jakarta, BB-12 , 12 Romadhan
Selamat Jalan Kekasih
By : Musni Japrie
Rembang petang menjemput senja
B ayang-bayang terhapus sudah
Selendang pelangi dikaki langit melepas petang
Rerumputan di padang hijau berkerudung malam
Tirai panggung telah diturunkan
Usailah sudah cerita panjang perjalanan
Dentangan tangga nada melengking tinggi memutuskan dawai cinta
Pupuslah symponi rindu dua anak manusia
Engkau kayuh biduk barumu mengalir kemuara
Berlayar menuju pelabuhan tambatan dibalik senja
Meninggalkan jejak buih mengapung di laut lepas
Selamat jalan kekasih kubisikkan sendu
Kamis, 11 Agustus 2011
WAHAI KEKASIH
By : Musni japrie
Wahai kekasihku
Kulantunkan nada cintaku untukmu
Nada cinta yang penuh kerinduan untuk memelukmu
Rindu yang tak bertepi bergelayut dalam hayalku
Wahai yang tersayang
Dimatamu kulihat ada bayang-bayang
Anganku merengkuhmu dalam terawang
Tergoda aku akan candamu diantara bintang-bintang
Wahai adinda
Engkau bunga hati berhiaskan kemala cinta
Engkau balut rindumu dalam bisikan senja
Bagaikan burung kenari menari ria
A L - W A H H A B
Allah Subbhanaa wa ta’ala yang Maha Pemberi Karunia-Nya yang Agung
Maha Pemberi segala nikmat –nya
Maha melimpahkan pemberian-Nya kepada para hamba-Nya
Betapa Banyak , betapa luas dan betapa beragam anugerah serta pemberian-Nya
Ditangan-Nya lah perbendaharaan segala sesuatu
Kerajaan langit dan bumi serta keberlangsungan segala urusan
Dia Maha mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya
Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi
Dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi
Dia akan memberi siapa yang dikehendaki
Dan tidak memberi kepada yang Dia kehendaki
Tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Dia berikan
Dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Dia berikan
Allah aja wajjala menganugerahkan apa saja yang Dia kehendaki
Kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Karunia serta anugerahnya terus berlanjut tanpa putus
Allah mencurahkan pemberian-Nya sebelum diminta
Pemberiannya sejak makhluk dalam kandungan hingga ajal tiba.
Kasih sayang adalah rahmat anugerah-Nya
Siapa-siapa mendapatkan rahmat-Nya niscaya akan memperoleh
Kebahagian di dunia dan diakhirat.
Samarinda, 12 Romadhan 1432
(Naskah disunting dari Majalah As-Sunnah Noi.04-05 tahun XV )
A L - W A H H A B
Allah Subbhanaa wa ta’ala yang Maha Pemberi Karunia-Nya yang Agung
Maha Pemberi segala nikmat –nya
Maha melimpahkan pemberian-Nya kepada para hamba-Nya
Betapa Banyak , betapa luas dan betapa beragam anugerah serta pemberian-Nya
Ditangan-Nya lah perbendaharaan segala sesuatu
Kerajaan langit dan bumi serta keberlangsungan segala urusan
Dia Maha mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya
Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi
Dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi
Dia akan memberi siapa yang dikehendaki
Dan tidak memberi kepada yang Dia kehendaki
Tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Dia berikan
Dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Dia berikan
Allah aja wajjala menganugerahkan apa saja yang Dia kehendaki
Kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Karunia serta anugerahnya terus berlanjut tanpa putus
Allah mencurahkan pemberian-Nya sebelum diminta
Pemberiannya sejak makhluk dalam kandungan hingga ajal tiba.
Kasih sayang adalah rahmat anugerah-Nya
Siapa-siapa mendapatkan rahmat-Nya niscaya akan memperoleh
Kebahagian di dunia dan diakhirat.
Samarinda, 12 Romadhan 1432
(Kutipan dari Majalah As-Sunnah Noi.04-05 tahun XV )
Selasa, 09 Agustus 2011
MENGIKUTI JEJAK RASUL
>
BY : Musni Japrie
Terpahat di dinding kalbu setiap insan mu’min
Ungkapan kata sang pemberi teladan
Kuwariskan dua pusaka tak ternilai
Kitabullah dan as-sunnah
Tali pengikat agar kalian tidak salah memilih
Jalan menuju akhlakul karimah
Apabila kalian saling terpecah
Kembalilah kepadanya
Kitabullah kalamullah
As-sunnah jalan hidupnya Rasul
Di padang arafah
Di haji perpisahan
Rasul pilihan pemimpin umat
Dibisiki pesan : ‘Telah sempurna agama ini “
Lengkaplah sudah syari’at
Jauhkan perkataan ulama yang menyalahi kitabullah dan as-sunnah
Jadilah insan yang berpegang teguh pada jejak Rasulullah
Empat belas abad silam Rasul pilihan berpesan
janganlah membuat yang baru dalam agama
Hal-hal yang baru dalam agama tertolak dan sesat
Sesat itu tempatnya di neraka
Pegang teguhlah sunnahnya Rasul dan sunnahnya para sahabat
Gigit dengan geraham kalian.
Berjalanlah di jejak yang Rasul gariskan
Warisan sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in
Diriwayatkan ulama salafus shalihin
Sunyi dari bid’ah
Jalan Jakarta, BB-12
Romadhan 1432
Senin, 08 Agustus 2011
Rasulullah Sang Teladan
By : Musni Japrie
Mentari pagi menyelinap diseantero padang pasir tandus
Mengoyak gelapnya malam kejahilan
Telah datang sosok pembawa risalah
Pembimbing umat dari kebangkrutan iman
Yang menenggelamkan syirik penyembahan berhala
Telah datang sosok pemimpim umat
Sang pencerah kalbu pembawa lentera hati
Menerangi kegelapan jiwa yang diselimuti kebodohan
Menuntun umat dengan santun bangkit dari kesesatan
Merangkul dalam pelukan hangat agar umat tidak tersesat jalan
Menunjuki umat kepada peng Esaan Sang Pencipta
Membawa umat untuk sujud kepada satu-satu nya yang hak untuk disembah
Menjauhkan penyembahan kepada selain Allah
Telah datang Sang Pencerah
Mengajak kepada keta’atan hanya pada Allah semata
Mengajak kepada keta’atan menjalankan syari’at
Memerintahkan menjauhi segala bentuk larangan
Rasulullah sang pemberi teladan bagi umah
Rasulullah sang pemimpin teladan
Yang memberi teladan bagi pemimpin umah
Rasulullah sang penguasa teladan
Yang wajib diteladani oleh seluruh penguasa di muka bumi
Rasulullah sang pemutus teladan
Yang menjadi teladan bagi para hakim
Wahai Rasulullah teladan kami
Engkaulah teladan dalam segalanya
Engkau contohkan menjadi suami yang baik
Engkau contohkan hidup zuhud tidak tergoda harta
Engkau tinggalkan sikap angkuh dan sombong untuk kami teladani
Senyummu yang selalu menghias bibir gambaran kerendahan hati
Patut kami teladani
Engkau teladankan mencintai saudara muslim karena Allah
Kami ta’ati apa yang engkau pesankan
Tuk menggapai kemaslahatan umat
Wahai sang pemberi teladan
Engkau menjadi ikutan umah dalam bertauhid
Ikutan dalam ibadah
Ikutan dalam habblumminallah
Ikutan dalam habblumminannas
Engkau adalah teladan kami dalam amar ma’ruf nahi munkar
Wahai Rasulullah sang pemberi teladan
Engkau teladan kami menuju telagamu di surga
Engkau teladan kami menjauhi siksa api neraka
Engkaulah yang telah memberikan tuntunan
Untuk berbuat bagi dunia dan akhirat kami
Di ujung kampung, romadhan 1432 H
RASULULLAH ENGKAU KECINTAAN UMAT
Rasulullah kecintaan umat
Shalawat dan salam bagimu ya Rasulullah
Penghulu para nabi
Nabi terakhir yang diutus Allahurabbi
Nabi yang ummi
Nabi yang menjadi kekasih Allah
Pemberi petunjuk bagi seluruh bani Adam
Engkau ya Rasul telah menerangi kegelapan hati umat karena kejahilan
Engkau bagaikan obor yang menerangi agar tidak tersesat jalan
Engkau bagaikan mentari pagi menguak kegelapan malam
Engkau bagaikan lentera hati membuka kesadaran
Engkau Rasul yang menghapus kegelapan syirik
Menghapus penghambaan manusia pada berhala
Menuju jalan tauhid kepada Allah Yang Esa
Engkau da’wahkan islam bagi segenap umat
Sarana menuju kemaslahatan umat
Ya Rasul kecintaan umat
Engkau khalifah dimuka bumi
Penguasa tanpa mahkota
Penguasa tanpa istana
Penguasa tanpa harta melimpah
Penguasa yang ditakuti dan disegani kaum musyrik dan kufarmewme
Engkau lakukan jihad memerangi kemusyrikan dan kekafiran
Engkau kibarkan panji-panji kebenaran
Engkau perangi kemunkaran
Nabi dan Rasul yang menyeru kepada duakalimah syahadah
Ya Rasul kecintaan umat
Engkau wariskan dua pusaka tak ternilai
Al-Qur’an dan AS-Sunnah
Dua pusaka pegangan umah dalam melayari perjalanan hidup
Dua pusaka pemisah yang hak dan bathil
Dua pusaka penentu perintah yang wajib diikuti
Dua pusaka penentu larangan yang wajib ditinggalkan
Pusaka yang menuntun umat mencapai ridha Allah
Ya rasul kecintaan umat
Kami mohonkan syafaatmu kelak dihari penantian
Kami dahaga akan air ditelagamu yang ada di surga
Engkaulah yang kucintai melebihi cintaku pada keluarga dan diriku sendiri
Ujung Kampung, Agustu 2011
Minggu, 07 Agustus 2011
RASULULLAH ENGKAU KECINTAAN UMAT
by: Musni Japrie
Shalawat dan salam bagimu ya Rasulullah
Penghulu para nabi
Nabi terakhir yang diutus Allahurabbi
Nabi yang ummi
Nabi yang menjadi kekasih Allah
Pemberi petunjuk bagi seluruh bani Adam
Engkau ya Rasul telah menerangi kegelapan hati umat karena kejahilan
Engkau bagaikan obor yang menerangi agar tidak tersesat jalan
Engkau bagaikan mentari pagi menguak kegelapan malam
Engkau bagaikan lentera hati membuka kesadaran
Engkau Rasul yang menghapus kegelapan syirik
Menghapus penghambaan manusia pada berhala
Menuju jalan tauhid kepada Allah Yang Esa
Engkau da’wahkan islam bagi segenap umat
Sarana menuju kemaslahatan umat
Ya Rasul kecintaan umat
Engkau khalifah dimuka bumi
Penguasa tanpa mahkota
Penguasa tanpa istana
Penguasa tanpa harta melimpah
Penguasa yang ditakuti dan disegani kaum musyrik dan kufarmewme
Engkau lakukan jihad memerangi kemusyrikan dan kekafiran
Engkau kibarkan panji-panji kebenaran
Engkau perangi kemunkaran
Nabi dan Rasul yang menyeru kepada duakalimah syahadah
Ya Rasul kecintaan umat
Engkau wariskan dua pusaka tak ternilai
Al-Qur’an dan AS-Sunnah
Dua pusaka pegangan umah dalam melayari perjalanan hidup
Dua pusaka pemisah yang hak dan bathil
Dua pusaka penentu perintah yang wajib diikuti
Dua pusaka penentu larangan yang wajib ditinggalkan
Pusaka yang menuntun umat mencapai ridha Allah
Ya rasul kecintaan umat
Kami mohonkan syafaatmu kelak dihari penantian
Kami dahaga akan air ditelagamu yang ada di surga
Engkaulah yang kucintai melebihi cintaku pada keluarga dan diriku sendiri
Ujung Kampung, Agustus 2011
Sabtu, 06 Agustus 2011
Kubisikkan kata : Subhanallaah
By : Musni Japrie
Kutatap langit membiru tanpa batas
Awan putih terapung bagaikan tebaran kapas
Burung-burung terbang menggores angkasa
Kubisikkan kata : Subhanallaah
Engkaulah Rabb yang menciptakan ini
Berdiri dibibir pantai berpasir lembut
Buih-buih gelombang berlomba membasahi tepian
Kupandangi mentari petang memerah saga
Bias pelangi mengukir kaki langit dengan warna warni memikat
Nelayan membentang layar melaju membelah ombak
Burung camar terbang rendah menggapai laut
Terucap kata :Sungguh sangat memikat hati
Buah karya pelukis nan Agung
Subhanallaah ……… terbetik disanubari
Dibelai angin petang yang membius
Terlena dipunggung bukit
Mentari menyiramkan cahayanya disela-sela dedaunan hijau
Terpukau pandangan akan hamparan sawah menguning
Berujung dikaki gunung megah dikejauhan membiru
Ribuan Unggas b erterbangan berebut memetik bulir padi
Indah nian tak terlukiskan
Tidak ada kata patut kecuali kusebutkan : Subhanallaah …..
Engkau telah ciptakan bumi ini dengan sangat sempurna
Ketika burung-burung pulang kesarang
Anak gembala dipunggung kerbau pulang kandang
Cahaya petang terhapus kemuning senja
Azan mengumandangkan nada seruan
Bergumam suara : Subhanallaah…. Indah nian ciptaan-Mu
Sudut kota, Agustus 2011
Di Pelataran Agung -Mu Nan lapang
by; KH.A.Mustafa Bisri
Di pelataran agungMu
nan lapang kawanan burung merpati
sesekali sempat memunguti butir-butir
bebijian yang Engkau tebarkan
lalu terbang lagi
menggores-gores biru langit
melukis puja-puji
yang hening
Di pelataran agungMu
nan lapang aku setitik noda
setahi burung merpati menempel pada pekat
gumpalan yang menyeret warna bias kelabu
berputaran mengatur
melaju luluh dalam gemuruh
talbiah, takbir dan tahmit
Dikejar dosa-dosa
dalam kerumuman dosa
ada sebaris doa
siap kuucapkan
lepas terhanyut air mata
tersangkut di kiswah nan hitam
Di pelataran agungMu
nan lapang
aku titik-titik tahi merpati
menggumpal dalam titik noda berputaran,
mengabur, melaju, luluh
dalam gemuruh talbiah,
takbir dan tahmit
mengejar ampunan dalam lautan
ampunan
terpelanting dalam qouf dan roja.
Jumat, 05 Agustus 2011
Rindu Untuk Ibu
By : Musni Japrie
Ibu.......
Ketika rinduku padamu menggayut di hati
Kubuka jendela kenangan
Di figura terpampang seraut wajah milikmu
Senyum di sudut bibirmu menyembunyikan kelelahan yang menderamu
Bertahan dalam pahitnya jalan yang ditempuh
Ibu engkau bagaikan karang ditepi pantai yang tegar akan hempasan
gelombang
Engkau bagaikan burung terbang pagi mencari rezeki
Pulang sore menyuapkan makanan bagi anak kesayangan
Engkau panggul beban seorang diri
Bermandikan keringat dibawah terik sengatan mentari
Berbasah-basah oleh tetesan hujan ditengah-tengah badai
Engkau tumpahkan segalanya untuk aku anakmu
Malam dingin engkau selimuti aku dengan kehangatan cintamu
Tidak ada linangan air mata dan desah-desah kepahitan
Senyum di sudut bibirmu gambaran keikhlasanmu
Kegembiraan terpampang diwajahmu melihat aku anakmu ceria
Ibuku ………….
Ketika kerinduan akan masa kecilku menyeruak
Setetes embun disudut mataku menggenang
Aku ingat akan engkau ibuku
Betapa pahit jalan yang engkau lalui untukku
Penyesalan diri menghantui perasaan
Tak satupun yang kulakukan untukmu
Meskipun engkau tak pernah meminta balas
Hanya doa yang selalu terucap
Ya Rahman …… ampunilah dia ibuku
kasihanilah dia ibuku
Sebagaimana dia telah mengasihaniku sewaktu kecil
Ujung Kota Tepian , 5 Romadhan 1432 H
Rabu, 03 Agustus 2011
KUINGAT ENGKAU CINTAKU
K a r y a : Musni Japrie
Dikeheningan ujung malam sepi
Kutinggalkan ranjang malam yang penuh gairah
Kubasuh jiwa dengan air sejuk menyegarkan
Aku sambut Kekasih yang turun kelangit dunia
Sujud pasrah dalam tahajud aku ingat Engkau
Aku menyebut nama-Mu cintaku
Ketika fajar menguning dikaki langit timur, aku bersujud dalam sholat subuh hanya untuk mengingat –Mu
Ketika embun pagi menggantung di ranting pepohonan dan ketika matahari sepenggalah tiada yang ku ingat selain Engkau cintaku
Aku bersujud dalam sholat dhuha
Kusebut lagi nama-Mu dalam zhuhur ketika matahari tergelincir,karena aku cinta Engkau cintaku.
Ketika bayang-bayang telah memanjang
Matahari condong kebarat
Aku basuh mukaku untuk bersujud dalam ashar
Ketika senja temaram tiba, warna langit merah tembaga
Suara azan telah menggema
Kuhamparkan sujud dalam sholat magrib untuk mengingat-Mu semata wahai cinta-ku
Gelap malam menghapus cahaya senja
Bintang dilangit juardi berkelip
Kupasrahkan diriku dalam bersujud di sholat isya
Tiada waktu tanpa mengingat-Mu cintaku
Tiada waktu tanpa menyebut nama-Mu
Tanpa henti mengharap ridho-Mu
Engkaulah segalanya bagiku
Engkaulah yang Maha Mendengar pintaku
Tolonglah aku wahai Cintaku untuk menggapai cinta-Mu.
Ba’da ashar, awal romadhan 1432 h
Dikeheningan ujung malam sepi
Kutinggalkan ranjang malam yang penuh gairah
Kubasuh jiwa dengan air sejuk menyegarkan
Aku sambut Kekasih yang turun kelangit dunia
Sujud pasrah dalam tahajud aku ingat Engkau
Aku menyebut nama-Mu cintaku
Ketika fajar menguning dikaki langit timur, aku bersujud dalam sholat subuh hanya untuk mengingat –Mu
Ketika embun pagi menggantung di ranting pepohonan dan ketika matahari sepenggalah tiada yang ku ingat selain Engkau cintaku
Aku bersujud dalam sholat dhuha
Kusebut lagi nama-Mu dalam zhuhur ketika matahari tergelincir,karena aku cinta Engkau cintaku.
Ketika bayang-bayang telah memanjang
Matahari condong kebarat
Aku basuh mukaku untuk bersujud dalam ashar
Ketika senja temaram tiba, warna langit merah tembaga
Suara azan telah menggema
Kuhamparkan sujud dalam sholat magrib untuk mengingat-Mu semata wahai cinta-ku
Gelap malam menghapus cahaya senja
Bintang dilangit juardi berkelip
Kupasrahkan diriku dalam bersujud di sholat isya
Tiada waktu tanpa mengingat-Mu cintaku
Tiada waktu tanpa menyebut nama-Mu
Tanpa henti mengharap ridho-Mu
Engkaulah segalanya bagiku
Engkaulah yang Maha Mendengar pintaku
Tolonglah aku wahai Cintaku untuk menggapai cinta-Mu.
Ba’da ashar, awal romadhan 1432 h
ISTERIKU BIDADARI-KU
Karya : Musni Japrie
Aku dan kau telah mengikat diri sebiduk berdua
Berlayar disamudera luas kehidupan cinta
Mengarungi alunan gelombang dibawah purnama
Menapaki jalan setapak bukit terjal tanpa terasa
Menuruni lembah dan ngarai berdua
Menyanyikan madah cinta gundah gulana
Ditingkah musik alam yang ceria
Bulan tidak selalu purnama, malam tersapu kelam
Ombak tidak lagi bersahabat membuai
Angin tidak selalu berbisik lirih dengan nada lembut
Badai kadang menerpa, biduk menjadi oleng
Bukit indah kadang bertirai halimun
Menggelapkan indahnya pelangi kemesraan berdua
Embun dan cahaya pagi, harum bunga dan rerumputan
Sirna bersamaan derai gerimis panjang
Bayang-bayang kemesraan tertelan malam
Engkau adalah batu karang yang tak pernah tergoyahkan
Batu karang teguh oleh hempasan gelombang
Batu karang yang tak pernah meneteskan air mata
Engkaulah batu karang yang tabah dengan segala derita kehidupan
Engkau yang tak terkalahkan badai penderitaan
Senyum disudut bibirmu menghapus dahaga
Ceriamu menghapuskan gelisahku
Gelinjang malammu menggairahkan
Kau selimuti aku dengan kehangatanmu
Kurengkuh engkau dengan segala cintaku
Engkaulah isteriku bidadariku.
Sudut kota, akhir juli 2011
KUPU- KUPU
Karya : Musni Japrie
Andaikan aku kupu-kupu
Aku akan terbang melayang
Bermain disela-sela angin pagi
Menatap cahaya mentari keemasan
Menjelajah bebungaan berwarna warni nan memikat
Menggoda kelopak kuncup yang mulai merekah
Bercanda diantara wewangian harum kembang setaman
Menggayutkan diri pada helaian mahkota bunga
Kubisikan senandung rayuan cinta
Kunyanyikan lagu rindu
Engkau bunga nan cantik jelita
Terpukau dalam keindahan
Andaikan aku kupu-kupu bersayap pelangi
Aku melayang dibawa angin senja
Meliuk dan menari-nari dibawah temaram mentari
Kucari rerumputan liar berbunga
Kureguk madu manis kembang perawan
Sebelum malam menjelang
Andaikan aku kupu-kupu
Aku akan terbang tinggi, jauh diawang-awang
Terpaut hati bergelora kalbu
Gairah cinta yang terbentang dalam lukisan di awan
Tepian Mahakam, 2011
Andaikan aku kupu-kupu
Aku akan terbang melayang
Bermain disela-sela angin pagi
Menatap cahaya mentari keemasan
Menjelajah bebungaan berwarna warni nan memikat
Menggoda kelopak kuncup yang mulai merekah
Bercanda diantara wewangian harum kembang setaman
Menggayutkan diri pada helaian mahkota bunga
Kubisikan senandung rayuan cinta
Kunyanyikan lagu rindu
Engkau bunga nan cantik jelita
Terpukau dalam keindahan
Andaikan aku kupu-kupu bersayap pelangi
Aku melayang dibawa angin senja
Meliuk dan menari-nari dibawah temaram mentari
Kucari rerumputan liar berbunga
Kureguk madu manis kembang perawan
Sebelum malam menjelang
Andaikan aku kupu-kupu
Aku akan terbang tinggi, jauh diawang-awang
Terpaut hati bergelora kalbu
Gairah cinta yang terbentang dalam lukisan di awan
Tepian Mahakam, 2011
Selasa, 02 Agustus 2011
Romadhan Telah Datang
K a r y a : Musni Japrie
Telah datang romadhan
Bulan yang penuh dengan ampunan
Bulan dengan berbagai kebaikan
Romadan yang penuh kebaroqahan
Romadhan bulan yang banyak menjanjikan
Bulan yang di dalamnya terdapat malam lebih baik dari seribu bulan
Romadhan terpilih sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an
Kalamullah pembimbing manusia kejalan Tuhan
Romadhan bulan bagi kaum beriman
Menahan lapar dan dahaga seharian
Romadhan menjanjikan berlipat pahala dan ganjaran
Bagi mereka yang melaksanakan ibadah karena iman
Mereka yang berpuasa melawan godaan
Romadhan bulan kesetiakawanan
Bulan bagi para dermawan
Membagi rezeki bagi kaum duafa yang kekurangan
Bulan untuk berlomba-lomba membangun kebajikan
Bulan untuk berlomba-lomba meninggalkan godaan syaitan
Wahai para kerabat seiman
Bersegaralah merebut kemenangan
Tinggalkan segala bentuk kemaksiatan
Sejak fajar hingga senja saat berkumandang azan.
Jalan Jakarta BB-12, 3 Romadhan 1432 H
Senin, 01 Agustus 2011
Keindahan Yang Paling Sempurna
O l e h : Musni Japrie
Nun Diufuk senja matahari perlahan mulai akan berlabuh dihariban malam
Cahaya kuning perlahan disapu warna kemerahan Menjadikan langit semakin temaram
Cahaya matahari senja memendarkan sinar dimuka laut
Menjadikan warna keemasan terhampar luas ditepI samudera
Burung camar meriah kembali kesarang
Bahtera nelayan melaju dihembus angin daratan
Sambil bercanda dengan riak gelombang mengais rezeki dari laut
Sungguh suatu pemandangan yang sangat dahsyat indahnya
Gambaran keindahan yang dinikmaaati dengan mata hati dan penghayatan
Dibalik semua itu terbetik tanya ?
Jadikah semuanya dengan sendiri
Tidak………Keindahan temaram merona dan lembayung senja yang mempesona sengaja diciptakan
Penata panggung sebagai pentas alam untuk direguk keindahannya adalah :
“ Dia Yang Maha Indah Dari Segala Keindahan Yang Paling Sempurna “
Subhanallahu……. tidak ada satupun ciptaan manapun yang menyamai ciptaan-Nya.
Tepian Mahakam , B a’da ashar 15 Sya’ban 1432 Hijriyah
MAHA INDAH DARI SEGALA YANG INDAH
O l e h : Musni Japrie al-Pasery
Untuk ikhwan dan akhwat se- aqidah
Kemuning senja kemerahan di seantero ufuk barat semakin memudar
Sang surya yang memendarkan lembayung di langit perlahan beralih keperaduan
Burung-burung pada kembali ke sarang
Perlahan namun pasti remang-remang menghapuskan petang
Malam pun menjelang
Nun jauh di ujung tepi laut dunia menyembul senyum rembulan purnama
Laut membiru memantulkan permainan cahaya keemasan
Menjadikan awal malam begitu indah dan menawan
Serangga malam mulai bernyanyi dalam paduan simfoni yang menggairahkan
Paduan warna warni keindahan malam purnama dan getaran suara nyanyian serangga tak henti
Bagaikan rangkaian harmoni alam yang tak akan pernah pudar
Purnama meniti langit dan merangkak kelajuardi menyiramkan kemilau malam yang semakin memukau
Dedaunan keperakan ditimpa rembulan
Desir angin lembut membisikkan nyanyian malam
Subhanallah…………, Masyaallah……………..
Keindahan yang tidak dapat dilukiskan diatas kanvas maupun dengan kata.
Adakah yang dapat setara membuat keindahan alam dan malam yang sangat mempesona ini
Adakah yang dapat meniru komposisi keindahan alam dan malam yang sangat memikat ini
Jagat raya seisinya betasybih memuji sang Maha Pencipta
Namun anak-anak zaman banyak yang lupa dan tidak sanggup memendam rasa dan rindu atas karunia indahnya malam ciptaan-Nya
Banyak anak-anak zaman tidak sanggup melantunkan pujian sebagaimana alam memuji-Nya
Maha indah dari segala yang paling indah
Maha Sempurna dari segala kesempurnaan
Dia-lah yang merangkai pernik-pernik indahnya purnama dalam satu nada untaian ciptaann yang sangat harmonis.
Jalan Jakarta medio Juli 2011/16 Sya’ban 1432 H.
KUSAMBUT ENGKAU KEKASIH
Karya : Musni Japrie
Berselimutkan dinginnya malam
Hanyut dalam mimpi tanpa makna
Godaan kehangatan ranjang cinta
Namun gelitik Engkau Kekasih
Membangkitkan gairah ‘tuk meninggalkan
Kemesraan bersama nikmatnya malam
Kami basuh jiwa dengan air mensucikan
Dihamparan bumi-Mu kami menundukkan diri
Dihamparan sajadah kami b ersujud
Kami sambut Engkau yang Maha Terkasih
Datangnya Engkau kelangit dunia
Disaksikan gelapnya malam
Bercahyakan cemerlangnya kemilau bintang gemintang
Di sepertiga ujung malam menyaksikan anak manusia
Yang menghambakan diri dan menengadahkan pinta
Engkau janjikan ampunan bagi yang meminta
Engkau berikan pertolongan bagi yang memohon
Ya Rabbana ………. Tolongkan kami hamba-hamba-Mu
Untuk selalu mengingat-Mu
Ya Rabbana ………..Bantulah kami para hamba-Mu
Untuk selalu bersyukur kepada-Mu
Ya Rabbana ……….Bantulah kami hamba-hamba-Mu
Untuk selalu melakukan sebaik-baiknya Ibadah
Ditingkahi nyanyian serangga malam yang melagukan tasybih
Semilirnya angin membasuh lembah kehidupan
Kami pasrah dan b erserah diri hanya kepada Engkau
Engkaulah sebaik-baik wakil
Dalam ketundukan dan ketakutan kami bertahajud kepada Engkau
Kami bisikan kata; ya …. Rabb kami
Jangan jadikan kami lalai dari Engkau
Jangan biarkan kami menyesatkan diri jauh dari jalan-Mu
Jangan biarkan kami menjauh dari ridha-Mu
Engkaulah sebaik-baiknya pemberi kemaslahatan
Engkaulah sebaik-baiknya pemberi pertolongan
Ya ……Rabb kami diujung sepertiga malam
Ketika bulan,bintang,gunung,gelombang laut dan desiran air
Anggukan dedaunan tidak ketinggalan
Menggemakan tasybih memuji-Mu
Kami pun anak manusia membisikkan kata pujian yang sama
Karena hanya Engkaulah yang patut dan berhak memperoleh pujian
Ya … Rabb kami yang Maha Segalanya
Engkaulah Rabb kami yang Maha Besar
Kami anak manusia hanyalah debu-debu tak bernilai
ditengah samudera jagat raya tanpa batas
Dikeheningan dan dinginnya malam
Ditengah-tengah sebagian anak manusia yang lalai asyik bercanda dengan mimpi-mimpi kosong yang melalaikan
Kami bertahajud dihamparan sajadah bermunajad
Kami takut akan pedih dan kerasnya siksa akhirat
Kami merindukan menatap wajah-Mu di surga firdaus
Berselimutkan dinginnya malam
Hanyut dalam mimpi tanpa makna
Godaan kehangatan ranjang cinta
Namun gelitik Engkau Kekasih
Membangkitkan gairah ‘tuk meninggalkan
Kemesraan bersama nikmatnya malam
Kami basuh jiwa dengan air mensucikan
Dihamparan bumi-Mu kami menundukkan diri
Dihamparan sajadah kami b ersujud
Kami sambut Engkau yang Maha Terkasih
Datangnya Engkau kelangit dunia
Disaksikan gelapnya malam
Bercahyakan cemerlangnya kemilau bintang gemintang
Di sepertiga ujung malam menyaksikan anak manusia
Yang menghambakan diri dan menengadahkan pinta
Engkau janjikan ampunan bagi yang meminta
Engkau berikan pertolongan bagi yang memohon
Ya Rabbana ………. Tolongkan kami hamba-hamba-Mu
Untuk selalu mengingat-Mu
Ya Rabbana ………..Bantulah kami para hamba-Mu
Untuk selalu bersyukur kepada-Mu
Ya Rabbana ……….Bantulah kami hamba-hamba-Mu
Untuk selalu melakukan sebaik-baiknya Ibadah
Ditingkahi nyanyian serangga malam yang melagukan tasybih
Semilirnya angin membasuh lembah kehidupan
Kami pasrah dan b erserah diri hanya kepada Engkau
Engkaulah sebaik-baik wakil
Dalam ketundukan dan ketakutan kami bertahajud kepada Engkau
Kami bisikan kata; ya …. Rabb kami
Jangan jadikan kami lalai dari Engkau
Jangan biarkan kami menyesatkan diri jauh dari jalan-Mu
Jangan biarkan kami menjauh dari ridha-Mu
Engkaulah sebaik-baiknya pemberi kemaslahatan
Engkaulah sebaik-baiknya pemberi pertolongan
Ya ……Rabb kami diujung sepertiga malam
Ketika bulan,bintang,gunung,gelombang laut dan desiran air
Anggukan dedaunan tidak ketinggalan
Menggemakan tasybih memuji-Mu
Kami pun anak manusia membisikkan kata pujian yang sama
Karena hanya Engkaulah yang patut dan berhak memperoleh pujian
Ya … Rabb kami yang Maha Segalanya
Engkaulah Rabb kami yang Maha Besar
Kami anak manusia hanyalah debu-debu tak bernilai
ditengah samudera jagat raya tanpa batas
Dikeheningan dan dinginnya malam
Ditengah-tengah sebagian anak manusia yang lalai asyik bercanda dengan mimpi-mimpi kosong yang melalaikan
Kami bertahajud dihamparan sajadah bermunajad
Kami takut akan pedih dan kerasnya siksa akhirat
Kami merindukan menatap wajah-Mu di surga firdaus
HAMPARAN NIKMAT
K a r y a : Musni Japrie
Ya Rabb ………………
Engkau payungi kami dengan langit-Mu
Engkau jadikan bumi tempat kami berpijak
Engkau selimuti kami dengan malam yang bertaburkan bintang
Engkau hamparkan persada kehijauan sumber bagi segala hajat
Engkau taburkan dari langitmu gerimis menghidupkan tanah gersang
Engkau buatkan kolam dalam bagi mahluk air berenang
Engkau hamparkan laut dan samudera luas untuk bahtera melaju
Engkau lapangkan rezeki bagi segenap kami, binatang ternak dan hewan dilapangan hijau, burung-burung yang terbang dan kupu-kupu yang bercanda dengan bunga-bungaan diantara rerumputan hijau
Engkau lengkapi dunia kami dengan hiasan pernik kemilau dan kemegahan nan memikat
Engkau cukupkan kebutuhan dan Engkau lapangkan rezeki kami
Ya Rabb …………
Engkau jadikan siang kami sebagai ladang
Engkau jadikan malam kami sebagai pelipur lara
Engkau jadikan ranjang malam untuk kami berpasangan
menghirup gelinjang gairah
Engkau berikan kami turunan nan mungil penyejuk mata dan hati
Ya Rabb……………
Engkau hamparkan kepada kami tak terhitung nikmat-Mu
Engkau berikan pula kelengkapan nikmat tak ternilai kepada kami dengan iman kepada keesaan-Mu.
Ya Rabb kami, Engkaulah Maha Segalanya.
Ya Rabb kami, Engkaulah yang menghamparkan segala nikmat
Ya Rabb kami, Engkaulah tempat berharap
Ya Rabb ….. kami debu dibawah telapak- Mu
Diujung kota tepian,minggu terakhir Sya’ban 1432.
Ya Rabb ………………
Engkau payungi kami dengan langit-Mu
Engkau jadikan bumi tempat kami berpijak
Engkau selimuti kami dengan malam yang bertaburkan bintang
Engkau hamparkan persada kehijauan sumber bagi segala hajat
Engkau taburkan dari langitmu gerimis menghidupkan tanah gersang
Engkau buatkan kolam dalam bagi mahluk air berenang
Engkau hamparkan laut dan samudera luas untuk bahtera melaju
Engkau lapangkan rezeki bagi segenap kami, binatang ternak dan hewan dilapangan hijau, burung-burung yang terbang dan kupu-kupu yang bercanda dengan bunga-bungaan diantara rerumputan hijau
Engkau lengkapi dunia kami dengan hiasan pernik kemilau dan kemegahan nan memikat
Engkau cukupkan kebutuhan dan Engkau lapangkan rezeki kami
Ya Rabb …………
Engkau jadikan siang kami sebagai ladang
Engkau jadikan malam kami sebagai pelipur lara
Engkau jadikan ranjang malam untuk kami berpasangan
menghirup gelinjang gairah
Engkau berikan kami turunan nan mungil penyejuk mata dan hati
Ya Rabb……………
Engkau hamparkan kepada kami tak terhitung nikmat-Mu
Engkau berikan pula kelengkapan nikmat tak ternilai kepada kami dengan iman kepada keesaan-Mu.
Ya Rabb kami, Engkaulah Maha Segalanya.
Ya Rabb kami, Engkaulah yang menghamparkan segala nikmat
Ya Rabb kami, Engkaulah tempat berharap
Ya Rabb ….. kami debu dibawah telapak- Mu
Diujung kota tepian,minggu terakhir Sya’ban 1432.
D eb u
K a r y a : Musni Japrie
Dimalam hening sepi
Kuterawangi langit juardi dengan mata hati
Bintang gemintang berkedip mengarungi samudera
Angkasa raya tanpa bertepi
Berarak dengan jumlah tidak terhingga
Tak terengkuh dalam angan
Betapa dahsyat luasnya semesta
Betapa besar semesta
Aku sebutir pasir di hamparan gurun
Aku setitik embun di samudera luas tanpa ujung
Aku tidak punya arti apa-apa di dalam angkasa raya
Aku bagaikan debu tidak bernilai
Diatas segalanya bertahta sang pencipta
Seluruh keagungan milik-Nya
Aku terlindung dalam kebesaran nama-Nya
Aku hanya debu yang tersungkur dibawah keagungan-Nya
Allah ………. Rabb ……… yang Maha Besar dari segalanya.
Disudut kota ,Minggu ketiga Sya’ban 1432 H
Dimalam hening sepi
Kuterawangi langit juardi dengan mata hati
Bintang gemintang berkedip mengarungi samudera
Angkasa raya tanpa bertepi
Berarak dengan jumlah tidak terhingga
Tak terengkuh dalam angan
Betapa dahsyat luasnya semesta
Betapa besar semesta
Aku sebutir pasir di hamparan gurun
Aku setitik embun di samudera luas tanpa ujung
Aku tidak punya arti apa-apa di dalam angkasa raya
Aku bagaikan debu tidak bernilai
Diatas segalanya bertahta sang pencipta
Seluruh keagungan milik-Nya
Aku terlindung dalam kebesaran nama-Nya
Aku hanya debu yang tersungkur dibawah keagungan-Nya
Allah ………. Rabb ……… yang Maha Besar dari segalanya.
Disudut kota ,Minggu ketiga Sya’ban 1432 H
D o a
O l e h : Musni Japrie
Nyanyian serangga malam meningkahi keheningan dipenghujung malam
Kuabaikan hangatnya ranjang kehangatan
Membasuh kalbu dengan ketundukan kepada Ajja wa Jalla
Larut dalam kepasrahan diri
Hanyut dalam papanya hamba didepan sang Khalik
Kutadahkan pinta kehadirat-Mu ya Rahman ya Rahim
Berilah aku lentera hati pembimbing ke jalan-Mu
Kokohkan bidukku berlayar dalam badai godaan samudera dunia
Kokohkan bidukku dari hempasan gelombang nafsu
Teguhkan jiwaku dari belaian nyanyian yang menghanyutkan
Jauhkan diriku dari belaian angin yang membisikkan kepalsuan
Tuntunlah aku menapaki jejak petunjuk-Mu
Giringlah aku dipadang sahara luas menuju oase-Mu
Siramilah aku dengan ridho-Mu dari dahaga akan rinduku kepada-Mu
Dibawah payung langit-Mu
Dibawah selimut malam-Mu
Bersama gairah fajar di ufuk timur
Tercurah harap ampunan –Mu dari segala kekotoran jiwa dan diri
Kutadahkan harap dan pinta kiranya Engkau berikan magfirah-Mu
Ditemaram senja merah tembaga aku tundukan diri
Kupanjatkan doa ; lapangkanlah perjalananku sebagai musafir
Lapangkanlah jalan menuju surga-Mu
Tepian Mahakam, awal Romadhan 1432/1 Agustus 2011
Nyanyian serangga malam meningkahi keheningan dipenghujung malam
Kuabaikan hangatnya ranjang kehangatan
Membasuh kalbu dengan ketundukan kepada Ajja wa Jalla
Larut dalam kepasrahan diri
Hanyut dalam papanya hamba didepan sang Khalik
Kutadahkan pinta kehadirat-Mu ya Rahman ya Rahim
Berilah aku lentera hati pembimbing ke jalan-Mu
Kokohkan bidukku berlayar dalam badai godaan samudera dunia
Kokohkan bidukku dari hempasan gelombang nafsu
Teguhkan jiwaku dari belaian nyanyian yang menghanyutkan
Jauhkan diriku dari belaian angin yang membisikkan kepalsuan
Tuntunlah aku menapaki jejak petunjuk-Mu
Giringlah aku dipadang sahara luas menuju oase-Mu
Siramilah aku dengan ridho-Mu dari dahaga akan rinduku kepada-Mu
Dibawah payung langit-Mu
Dibawah selimut malam-Mu
Bersama gairah fajar di ufuk timur
Tercurah harap ampunan –Mu dari segala kekotoran jiwa dan diri
Kutadahkan harap dan pinta kiranya Engkau berikan magfirah-Mu
Ditemaram senja merah tembaga aku tundukan diri
Kupanjatkan doa ; lapangkanlah perjalananku sebagai musafir
Lapangkanlah jalan menuju surga-Mu
Tepian Mahakam, awal Romadhan 1432/1 Agustus 2011
Langganan:
Postingan (Atom)