M U K A D D I M A H

M U K A D D I M A H : Sesungguhnya, segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kami serta keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang dapat menyesatkannya. Dan Barang siapa yang Dia sesatkan , maka tak seorangpun yang mampu memberinya petunjuk.Aku bersaksi bahwa tidak ada Rabb yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, yang tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam adalah hamba dan utusannya.

Sabtu, 24 Juli 2010

Hidupkanlah Rumahmu Dengan Sholat Sunnah


Semua orang menghajatkan untuk dapat menciptakan surga di dalam rumahnya, dimana semua orang mengharapkan di rumahnya tercipta ketengangan,kedamaian, kebahagian, kenikmatan dan lain sebagainya yang jauh sari segala bentuk keburukan. Namun menjadikan rumah sebagai surga di dunia tidak lah akan terwujud apabila jauh dari rahmat Allah Subhanahu wata'ala,meskipun di dalam rumah tersebut tersedia secara lengkap berbagai bentuk fasilitas dan materi yang menunjang kebutuhan hidup.

Karenanya amatlah penting bagai setiap umat islam yang mendambakan adanya rahmat Allah pada rumah kediamannya untuk senantiasa memperhatikan hak-hak Allah dan hak-hak Rasul. Apakah hak-hak Allah dan hak-hak Rasullullah shalalahu 'alaihi wassalamyang harus dipenuhi,yaitu keta'atan kita kepadaAllah dan Rasul, dengan cara mengikuti dan melaksanakan semua bentuk perintah Allah dan Rasullulah shallalahu 'alaihi wasallam dan menjauhi segala bentuk larangan yang telah digariskan baik dalam al-Qur'an maupoun dala as-Sunnah.

Diantara petunjuk Nabi Shallalahu 'alaihi wasallam agar rumah menjadi surga dunia adalah menghidupkan rumah dengan shalat sunah di dalamrumahnya. Diriwayatkan dari Ibnu UYmnar radhyallahu 'anhum. dari Nabi Shallalahu 'alaihi wasallam bersabda :

" Kerjakan sebagian shalatmu di rumahmu dan jangan jadikan rumahmu seperti kuburan " ( HR. Bukhari: 432, Muslim : 1816 ).

Perintah shalat di rumah pada hadits di atas yang dimaksud adalah shalat sunnah secara umum seperti shalat malam, shalat wudhu, shalat taubat, shalat istikhoaroh, shalat rawatib ( shalat shalat sunah yang berkaitan dengan shalat fardu) dan lainnya, selain yang dianjurkan di masjid secara khusus sepert shalat tahiyat masjid, shalat gerhanan dan lainnya.

Hadits dari Jabir dan Anas radhyallaahu 'anhum , dari Nabi Shallalahu 'alaihi wasallam:

" Kerjakan shalat dirumahmu dan jangan tinggalkan shalat sunnah di dalammnya. ( HR, Daruquthni, lihat ash-Shahihah :1910).

Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala akan mencurahkan berkah, rahmat dan kepada rumah kebaikan yang dihidupkan dengan shalat sunnah. Karenanya janganlah melalailakan shalat sunnah dirumah. Segeralah untuk menuju rumah setelah dari masjid menunaikan shalat fardi,kecuali ada kegiaran lain sepertimengikuti ta’limba’da shalat fardu, tidak mengapa melakukan shalat sunnah ba’diyah di masjid, karena kuatir terlupakan.

Sebuah hadits dari Jabir radhyallaahu ‘anhum , ia berkata , bahwa Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Apabila salah seorang dari kalian telah selesai mengerjakan shalat (wajib) di masjid, maka hendaklah dia menjadikan sebagian shalat (sunnah) di rumahnya, karena sesungguhnya Allah menjadikan suatu kebaikan di rumahnya dari slalatnya ( HR.Muslim : 1819 ).

Dari apa yang disabdakan oleh Rasullullah tersebut pada hakekatnya diperintahkan kepada kita setelah selesai dari mengerjakan shalat fardu dimasjid, maka seyogyanya untuk shalat rawatibnya dalam hal ini ba’diyah dikerjakan dirumah. Namun banyak diantara kita yang mengabaikan perintah melakukan shalat sunnah ini di rumah. Mereka biasanya setelah selesai melakukan shalat fardu langsung melanjutkan shalat sunnah ba’diyah nya di masjid juga.

Secara umum hadits yang berkenaan dengan perintah melakukan shalat sunnah ini di lakukan , diasumsikan bahwa orang-orang pada umumnya melakukan shalat fardu di masjid. Namun hampir kebanyakan orang rata-rata lebih banyak menyukai melakukan shalat fardunya di rumah meskipun bagi mereka yang shalat di masjid secara berjama’ah mendapatkan ganjaran 27 derajat lebih tinggi dibandingkan dengan melakukan shalat dirumah.

Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa melakukan shalat sunnah dirumah jauh klebih baik dan lebih mulia dibandingkan dengan melakukan shalat sunnah di masjid, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Zaid bin Tsabit radhyalaahu ‘anhum, bahwa Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“ Wahai manusia, kerjakanlah shalat di rumahmu,karena sebaik-baik shalat yang dikerjakan seseorang adalah di rumahnya kecuali shalatv wajib ( HR. Bukhari : 731, Muslim : 1822 )

Disebutkan dalam hadits bahwa ternyata shalat sunah yang dikerjakan dirumah lebih baik dari pada shalat sunah di masjid Nabawi, sebagaimana riwayar Abu Daud dari Zaid bin Tsabit radhyallahu ‘anhum, dari Nabi Shallalahi ‘alaihi wasallam bersabda :

“ Shalat sunnah salah seorang diantara kalian dirumahnya lebih baik dari shalatnya dimasjidku ini (masjid Nabawi), kecuali shalat wajib.”

Hadits tersebut menggambarkan betapa tingginya nilai shalat sunah dilakukan dirumah, karena Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam memberitahukan kepada sahabat beliau bahwa shalat sunnah di rumah lebih baik dari shalatnya dimasjid Nabawi , meskipun shalat dimasjid Nabawi lebih baik dari shalat di masjid lain. Sehingga seyogyanya kita lebih mengutamakan shalat-shalat rawatib dilakukan di rumah saja, meskipun kita telah melakukan shalat fardu di masjid.

Berkaitan dengan keutamaan shalat sunnah di rumah dibadingkan apalbiala dilakukan dimasjid, pernah ditanyakan oleh seorang sahabat, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Ahmad, Ibnu Majah,Ibu Khuzaimah dari Abadullah bin Sa’ad radhyallahu ‘anhum ia berkata : ‘ Aku bertanya kepada Rasullulah shalalahu ‘alaihi wasallam manakah yang lebih utama shalat dirumah atau shalat di masjid Maka beliau bersabda :

“ Tidakkah kau perhatikan rumahku betapa dekatnya dengan masjid! Sungguh aku mengerjakan shalat di rumah lebih aku cintai daripada aku mengerjakan shalat di masjid, kecuali shalat wajib “

Dari hadits tersebut faedah yang dapat diambil bahwa sesungguhnya tidak ada pilihan lain yang lebih baik yang harus dilakukan kecuali melakukan shalat sunnah di rumah,sehingga kita mendapatkan nilai lebih berupa keutamaannya.

Keutamaan yang didapatkan dari melakukan shalat sunnah dirumah dibandingkan apabila dilakukan di masjid adalah bahwa shalat sunnah yang dikerjakan di rumah pahalanya lebih banyak daripada shalat sunnah di masjid. Banyaknya pahala yang diperoleh dengan melakukan shalat sunah di rumah tersebut sesuai dengan sabda Rasullullah shallalahu ‘alaihi wasallam

Shalat sunnah yang dikerjakan seseorang dirumahnya (pahalanya) lebih banyak daripada shalat sunnah yang dia kerjakan di sisi manusia (di masjid) seperti pahala shalat (wajib) yang dikerjakan seseorang berjamaah di bandingkan shalat (wajib) yang dia kerjakan sendiri.” (HR. Ibnu Abi Sayibah, lihat Shahibul Jami’ : 2953, dan Ash-Shahihah “ 3149).

Hadits lain yang serupa mengenai besarnya pahala shalat sunnah di rumah dibandingkan dengan shalat sunnah yang dikerjakan di masjid yang disaksikan orang lain, juga diriwayatkan oleh Thabrani yang datangnya dari Suhaib bin Nu’man radhyallaahu ‘anhum dari Nabi Shallalahu ‘alaihi wasallam :

“ Keutamaan shalat sunnah yang dikerjakan seseorang di rumahnya dibandingkan dengan shalat yang dia kerjakan di hadapan manusia (di masjid) seperti keutamaan shalatwajib dibandingkan dengan shalat sunnah”(Lihat Shahih Targhib ra Tarhib;441)

Keutamaan shalat sunnah di rumah dibandingkan dengan shalat sunnah di masjid,adalah dikarenakan shalat sunnah di rumah tidak disaksikan atau dilihat orang lain, sebagaimana kalau shalat sunnah dilakukan di masjid yang tentunya disaksilan oleh banyak orang, sehingga kemungkinan akan timbul rasa bangga dilihat orang banyak. Karena tentunya salah satu hikmah mengapa Nabi Shallalahu ‘alaihi wasallam menekankan agar shalat sunah dikerjakan dirumah adalah menutup jalan kemungkinan akan adanya rasa riya.

Mengenai hal tersebut dipertegas oleh hadits yang datangnya dari : Suhaib radhyallahu ‘anhum, dari Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam :

“Shalat yang dikerjakan seseorang dirumahnya yang tidak dilihat manusia lebih baik dari shalat yang dia kerjakan di hadapan manusia ( dimasjid) dengan dua puluh lima (derajat)” ( HR. Abu Ya’la.lihat Shaibul Jami’ :3821)

Dari penjelasan diatas dapatlah dipetik manfaat bahwa betapa sesungguhnya pentingnya melakukan pendekatan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala melalui ibadah berupa shalat sunnah yang dilakukan di rumah,sehingga seharusnya bagi kita yang telah mengerjakan shalat wajib di masjid dengan berjama’ah hendaknya melanjutkan shalat sunnahnya di rumah. Karena dengan melakukan shalat sunnah dirumah Rasullulah telah menjanjikan akan

mendapatkan ganjaran pahala yang besarnya sama dengan pahala melakukan shalat berjama’ah.

Nabi Shallalahu ‘alaihi wasallam telah memberikan contoh dan menganjurkan kepada umatnya agar melakukan shalat sunnah dirumah, dan kewajiban bagi kita untuk mengikuti apa yang beliau lakukan.

Kita hendaknya menghidupkan sunnah yang mulia ini dan menyamnpaikannya kepada kaum muslimin, dan siapa yang menghidupkan sunnah Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam, maka Allah akan menjadikan kebaikan dan kemuliaan baginya di dunia dan di akhirat.

Disadur dari Majalah islami Adz-Dzakhiirah Volume 8 Edisi 63 1431/2010 di bawah judul Rumahku Surgaku di Dunia dengan beberapa perubahan dan penambahan serta pengurangan disana sini.

Diselesaikan pada hari ahad ba’da zuhur tgl. 13 Sya’ban 1431/25 Juli 2010.

htpp//musnijaprie-alpasery.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar