M U K A D D I M A H

M U K A D D I M A H : Sesungguhnya, segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kami serta keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang dapat menyesatkannya. Dan Barang siapa yang Dia sesatkan , maka tak seorangpun yang mampu memberinya petunjuk.Aku bersaksi bahwa tidak ada Rabb yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, yang tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam adalah hamba dan utusannya.

Kamis, 22 Juli 2010

PENGAKUAN SEORANG SAHABAT, BERTAUBAT DARI KESYIRIKAN MENDATANGI DUKUN/PARA NORMAL

O l e h : Musni Japrie al-Pasery

Beberapa waktu yang lalu, penulis bertemu dengan seorang sahabat lama, seorang mantan pejabat eselon II yang pernah memimpin sebuah instasi pemerintah daerah, dan sekarang telah purna tugas. Yang bersangkutan curhat kepada penulis bagaimana sebaiknya menjalani sisa-sisa umur dengan berbagai kebaikan dan amalan yang diridhai Allah Subhanahu wata’ala, karena katanya, selama beberapa waktu yang lalu ia dan keluarganya dalam menjalani kehidupan ini diwarnai dengan amalan dan hal-hal yang bid’ah malah juga syirik. Hal tersebut katanya dikarenakan selama itu ia dan keluarganya jauh dari pengamalan agama berdasarkan As Sunnah Rasullulalah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Antara lain pengakuan yang bersangkutan bahwa ia dan keluarganya sering mendatangi dukun meminta pertolongan baik untuk pengobatan maupun untuk kepentingan lainnya, yang bersangkutan juga sering meminta pertolongan kepada beberapa orang kiai apabila ada sesuatu masalah yang dihadapi, agar diberikan solusi dalam bentuk doa-doa dan rajah.

Kunjungan sahabat tersebut ke dukun atau kiai merangkap dukun, menurutnya samasekali tidak bermaksud untuk berbuat syirik kepada Allah, karena yang bersangkutan termasuk orang-orang yang akhli beribadah dan tidak pernah lalai dalam melakukan kewajiban sholat lima waktu, menunaikan haji,bayar zakat, bersedeqah dan juga aktif mengikuti berbagai pengajian di masjid dan tidak pernah absen hadir dalam undangan haulan ( tahlilan memeperingati kematian ), serta yasinan dan shalawatan di lingkungannya.

Atas seizin yang bersangkutan, penulis akan mengangkat pengakuannya tentang ketergantungannya kepada dukun dan juga kiai yang merangkap sebagai dukun yang ternyata penuh kebohongan itu, namun dengan permintaan untuk menjaga privasi , agar nama yang bersangkutan tidak disebutkan dalam tulisan ini .

Maksud penulis menyajikan dan mengulas tentang pengakuan sahabat tersebut, adalah untuk menggambarkan bahwa secara nyata fakta menunjukkan bahwa eksistensi dukun dan orang-orang yang datang meminta pertolongan kepada mereka itu sampai sekarang ini masih ada. Permintaan tolong kepada dukun tersebut bukan hanya terbatas pada masyarakat srata kalangan bawah, tetapi lebih-lebih lagi dilakukan oleh masyarakat kalangan menengah keatas, yang rata-rata mereka memilki pendidikan dan ke-ilmu-an duniawi, tetapi miskin akan ilmu agama.

Minta jimat dan rajah kepada kiai.

Saya ( demikian sahabat tersebut bertutur ) dan begitu juga banyak teman lainnya sering datang kepada kiai-kiai, untuk meminta jimat atau rajah serta do’a. Seperti sewaktu menghadapi testing masuk pendidikan dan latihan yang berkaitan dengan kenaikan eselon dan jabatan, dan juga sewaktu akan menghadapi ujian akhir pendidikan dan latihan pimpinan .
Saya juga meminta jimat agar diusulkan untuk mendapatkan jabatan, berwibawa dan disegani bawahan.
Sebenarnya apa yang saya harapkan dapat dicapai,tetapi saya ragu dan timbul pertanyaan di hati, apakah semua yang saya peroleh itu karena adanya jimat atau ada faktor lain seperti kemampuan dan kecakapan saya yang memang diatas rata, karena semua itu saya miliki.

Minta pertolongan ke dukun untuk pengobatan.

Saya dan isteri sering datang meminta pertolongan kepada dukun atau paranormal ,untuk minta disembuhkan dari penyakit, meskipun sebenarnya kami juga sudah datang ke dokter spesialis, tetapi karena lambat sembuhnya kami menganggap adanya gangguan berupa santet. Dugaan kami ini diperkuat oleh sang dukun yang diminta pertolongan.
Sebagai contoh suatu waktu isteri mengalami pendarahan yang tidak berhenti meskipun bukan waktunya menstruasi, meskipun dalam kadar sedikit isteri sering mengeluh, oleh dokter spesialis diinformasikan bahwa itu adalah salah satu gejala menopause. Tapi kami tetap juga ke seorang dukun atas rekomendasi seorang kenalan.
Kepada dukun tersebut saya menyebutkan instansi dimana saya bekerja,dan ternyata dukun tersebut adalah mantan adik ipar dari salah seorang Kepala Seksi di instansi saya, dan dukun tersebut banyak mengenal pegawai termasuk isteri para pegawai di intansi saya . Setelah melakukan ritual sang dukun langsung menyebut nama salah seorang isteri pegawai di instansi saya yang menyantet, karena suaminya sakit hati kepada saya.
Dengan pernyataan dukujn timbul pertanyaan dalam hati , apa benar yang dikatakan dukun tersebut, apa itu tidak sekedar ulahnya saja,agar ia disebut sebagai dukun yang berkemampuan tinggi.Karena saya merasa bahwa selama tidak pernah ada persoalan dengan seluruh pegawai di instasi tempat saya berkerja.
Meskipun sudah diberi air penawar dan ramuan oleh si dukun, pendarahan tidak juga berhenti, padahal sejumlah uang telah diberikan kepada si dukun tersebut.
Akhirnya pendarahan bisa berhenti juga setelah meminum obat berdasarkan resep dokter spesialis secara teratur dan dimasukinya manaupose.

Salah satu pengalaman yang lain lagi,ialah ketika tidak lama setelah dipindahkan dan diangkat menjadi kepala Dinas suatu instansi. Dimana isue yang beredar sebenarnya ada salah seorang pejabat di instasi tersebut yang berambisi untuk menjadi kepala, tetapi ia dipindahkan ketempat lain dengan eselon yang sama dengan sebelumnya, sehingga ia menjadi sakit hati.
Belum beberapa bulan saya menjabat sebagai pimpinan saya terserang sakit kepala yang berkepanjangan, dan oleh dokter yang divonis menderita hypertensi. Setelah mengkonsumsi obat sesuai resep, tekanan darah saya sepertinya normal-normal saja. Ketika saya sampaikan tentang hal ini kepada bawahan,mereka menyarankan agar minta bantuan pengobatan ke paranormal. Beberapa para normal didatangkan namun tidak pernah berhasil menyembuhkan sakit kepala saya.
Seorang kenalan menyarankan saya untuk datang ke seorang pintar disuatu daerah. Sayapun mendatanginya, kepada si orang pintar tersebut saya menceritakan riwayat keluhan penyakit saya, dan tidak lupa pula saya ceritakan saya adalah seorang pimpinan disuatu isntasi.
Setelah memenuhi persyaratan yang diminta oleh orang pintar tersebut saya dimandikan dengan air yang telah diberi bunga. Setelah itu saya di mantera-mantera oleh si orang pintar yang sebelumnya terlebih dahulu katanya memanggil sahabatnya orang gaib, setelah orang gaib merasuki dirinya di orang pintar tersebut berucap dengan suara lain sepertinya dibuat-buat,bahwa saya disantet oleh orang yang sakit hati karena seharusnya yang berhak menjadi kepala bukan saya tetapi dia.Selain itu juga dia berkata juga ada seorang perempuan cantik memakai jilbab yang jatuh hati kepada saya ,namun saya tidak pernah menghiraukannya, sehingga ia kecewa berat.

Dari apa yang dikatakan oleh sin orang pintar tersebut,kembali naluri dan akal sehat saya berpikir, tidakkah si orang pintar ini telah menggunakan informasi yang saya telah saya sampaikan sebelumnya.Tetapi akal sehat saya itu dikalahkan oleh godaan hawa nafsu untuk meyakini apa menurut si orang pintar,
Selesai menjalani pengobatan berupa mantera-mantera dan penolak santet, ternyata sakit kepala saya tidak pernah hilang. Dan suatu ketika secara iseng-iseng saya membeli obat yang biasa diresepkan oleh dokter sebanyak 10 keping yang dikemas dalam dos dan didalamnya terdapat leaflet tentang obat tersebut, disebutkan salah satu efek samping meminum obat tersebut adalah sakit kepala yang berkepanjangan. Setelah saya berhenti meminum obat tersebut ternyata sakit kepala saya hilang,namun saya harus menggantikan obat dengan merk lain.
Kalau begitu apa yang diduga selama ini adalah akibat di santet ternyata bohong belaka.

Bertaubat untuk tidak mendatangi lagi dukun atau yang sejenisnya

Saya bersyukur ternyata Allah masing menyayangi saya, dan saya dengan seluruh keluarga diberikan petunjuk oleh-Nya untuk menyadari segala kekeliruan dan kehilafan yang dilakukan selama ini yang berkaitan dengan bid’an dan syirik, Saya bertaubat dan meminta ampun kepada Allah yang Maha Pengampun atas segala kemunkaran dan kemaksiatan yang saya lakukan dengan mendatangi para dukun atau yang sekarang ini sering disebut dengan nama orang pintar atau paranormal,padahal hakekatnya adalah sama yaitu dukun. Saya bertaubat dari semua itu.Ternyata dukun itu pembohong, dia gunakan informasi yang kita sampaikan untuk masukkan baginya dalam meng-diagnosa seolah-olah benar adanya santet dan yang serupa dengannya.

Demikian kutipan pengakuan sahabat kepada penulis, dan selanjutnya kepada sahabat tersebut penulis anjurkan , untuk mengikuti ta’lim secara rutin bersama-sama dengan penulis, sehingga akan mendapatkan ilmu tentang syari’at islam sebagai bekal dalam beramal, Karena tidaklah bisa dilakukan amalan dengan cara yang benar kalau tanpa adanya ilmu.
Kemudian penulis selanjutnya menyampaikan tausiyah dengan mengutip penjelasan yang diambi dari beberapa sumber yang shahih.


Hukum mendatangi dukun dan sejenisnya.

Di dalam fathul Majid sebagai syarah dari kitab tauhid , karangan syaikh Abdurrahman Hasan Alu Syaikh dalam bab mrngenai Dukun dan Sejenisnya, disebutkan hadits yang diriwayatkan Muslim bahwa dalam shahihnya dari sebagaian isteri Nabi shallalahu ‘alaihi wasa’llam,beliau bersabda :
“ Barang siapa mendatang tukang ramal dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu , lalu ia membenarkan apa yang dikatakannya , maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari”

Dari Abu Hurairah radhyallaahu ‘anhum , dari Nabi shallalahu ‘alaihi wassallam, beliau bersabda:
“Barang siapa mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannnya, maka ia benar-benar kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallalahu ‘alaihi wassallam.”( H R.Abu Dawud )

Dari Imran Bin Hashain radhyallaahu anhum secara marfu :
“ Tidak termasuk golongan kami orang yang meramal atau meminta diramal, dan orang yang melakukan praktek perdukunan atau orang yang meminta ditangani dukun ( mneramal atau diramal) ,menyihir atau meminta disihirkan. Barang siapa mendatangi dukun lalumempercayai apa yang dikatakannya, maka ia benar-benar kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallalahu ‘alaihi wassa’lam “( HR. Al-Bazzar dengan isnad yang bagus.)

Dari beberapa hadits tersebut diatas disebutkan dalam Fathul Majid b ahwa setiap orang yang berbuat seperti yang dimaksud dalam hadits berarti dia telah lepas dari Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam. Karena perbuatan tersebut syirik. Seperti halnya meminta diramal; atau ia termasuk ke dalam
kufur , seperti halnya perdukunan dan sihir. Barang siapa yang telah ridha dengan sikapnya itu dan mengikutij alan itu,maka ia seperti halnya orang melakukan kesesatan tersebut karena sikapnya yang menerima dan
mengikuti begitu saja terhadapsuatu kebathilan.

Dengan menjadikan hadits tersebut diatas sebagai tolok ukur untuk menilai apa yang telah dilakukan sahabat penulis, sesuai dengan cerita yang dikutip diatas, maka jelas itu terlarang dalam islam dan tidak boleh dilakukan.Syirik itu namanya, karena telah mempercayai sesuatu selain Allah (dukun) yang mempunyai kemampuan seperti yang dimiliki oleh Allah Ta’ala.

Larangan berbuat syirik dan perintah menetapi Tauhid.

Dalam buku Ayat-ayat Larangan Dan Perintah Dalam Al-Qur’an , KH Qomaruddin Shaleh dkk menyebutkan bahwa :
Allah Subhanahu Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surah An-Nahl ayat 51-54:
“ Janganlah kamu menyembah dua tuhan, sesungguhnya Dia lah Alah Yang Maha Esa hendaklah hanya kepada-Ku saja kamu takut” Dan kepunyaan-Nya lah segala apa yang di langit dan di bumi, dan untuk-Nya lah keta’atan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah? Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa kemudharatan , maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.” .

Allah Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surah Al-Israa ayat 22 :
“ Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah , agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan( Allah )”

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman kepada Rasullullah shalalahu ‘alaihi wassallam dan orang-orang yang yang mukallaf agar tidakmelakukan perbuatan syirik dengan mengadakan tuhan selain Allah dalam ibadah yang dilakukan. Syirik hanya akan membuat pelakunya menjadi tercela dan hina. Tidak ada dosa yang paling besar di jagat raya ini , selain dosa menyekutukan Allah dengan sesuatu . Dan tidak ada dosa yang tidak diampuni Allah, kecuali dosa berbuat syirik.
Lebih lanjut dikemukan bahwa : menurut syari’at syrik adalah menyekutukan Allah dengan perkara yang merupakan hak Allah. Berdasarkan definisi ini, maka syirik itu mempunyai tiga bentuk yang salah satunya adalah yang disebut syirik dalam rububiyah, yakni meyakini adanya sesuatu selain Allah yang memiliki sifat-sifat yang termasuk hakkhusus bagi Allah dalammasalah rububiyah (Ketuhanan).Seperti hak menciptakan, menghidupkan,memelihara, memberi rezeki, atau mengaturAlam semesta .

Dari keterangan yang disebutkan diatas, maka dalam hal ini meminta pertolongan penyembuhan kepada para dukun atau meminta-minta jimat kepada kiai , yang sebenarnya hanya hak Allah yang memberinya, maka termasuk kedalam syirik rububiyah, karena prilaku tersebut sama dengan mensejajarkan kedudukan si dukun atau apapun namanya dengan Allah Yang Maha Esa.

Bahaya Syirik

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri dalam bukunya Ensiklopedi Islam Al-Kamil mengemukakan tentang bahaya syirik :

a. Syirik kepada Allah merupakan kezaliman yang sangat besar. Hal ini karena seseorang yang berbuat syirik berarti telah menodai hak prioritas Allah atas hamba-Nya, yaitu mentauhidkan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya. Tauhid adalah puncak keadilan dan syirik adalah puncak kezaliman. Dengan berbuat syirik berarti telah merendahkan Tuhan semesta alam, ingkar dari keta’atan kepada-Nya, memalingkan hak-Nya kepada yang lain. Karena besarnya bahaya syirik ,maka setiap orang yang meninggal dunia dalam keadaan musyrik, Allah tidak akan mengampuninya . Firman Allah Ta’ala :
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari itu (syirik),bagi siapa yang dikehendaki-Nya “ ( QS.An-Nisaa : 48 ).

b. Syirik adalah dosa yang paling besar, maka barang siapa yang menyembah kepada selain Allah,bearti dia telah mempersembahkan ibadah tidak pada tempatnya dan tidak kepada yang berhak, hal ini merupakan kezaliman yang sangat besar, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“ sesungguhnya mempersekutukan ( Allah) adalah benar-benaqr kezaliman yang besar ( QS.Luqman :13 ).

c. Syirik akbar (besar) dapat menghapus semua amal perbuatan, serta akan mendatangkan bencana dan kerugian .Syirik akbar termasuk dalamkatagori dosa-dosa besar .Halini diperjelas oleh firman Allah Ta’ala :
“ Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada ( nabi-nabi) sebelummu, Jika kamu mempersekutukan ( Allah) , niscaya akan terhapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” ( QS.Az-Zumar : 65 )

Demikian sajian penulis mengenai pengakuan seorang sahabat tentang kebiasaannya untuk mendatangi dukun atau yang sejenisnya serta kiai untuk meminta pertolongan pengobatan dan jimat-jimat.
Wallahu Ta’ala ‘alam.

Selesai ditulis, kamis 10 Sya’ban 1431 H/ 22 Juli 2010
http://musnijaprie-alpasery.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar