DUHAI DIRi
by : Musni Japrie
Duhai diri.......
Kau pongah bagaikan peragawan
Berjalan diatas panggung dunia
Menjual ketampanan dengan kesombongan
Kau balut tubuhmu dengan keangkuhan
Menyunggingkan senyum kebanggaan
Seringaimu membuat tangis pemujamu
Engkau gelorakan nafsu mudamu
Menyanyikan syair cinta dunia
Gelak tawa dalam gemerlap hidup
Gelamor nikmat semu membuat lalai diri
Duhai diri.......l
Semua sekarang usailah sudah
Cerita telah hampir diujung
Panggung sandiwara telah padam
Tirai ceritamu sudah kadulawarsa
Selesailah sudah masa mudamu
Gelamor gemerlap kemegahan telah padam
Bercerminlah engkau
Aura wajahmu tergores kerutan garis ketuaan
Sirnalah sudah tampan kesombongan
Kakimu yang ringkuh tak lagi mendukung keangkuhan
Senyummu lagi indah tidak lagi menggelegar
Hanya bibirmu yang bergetar
Pandangan matamu meredup
Sayu meminta belas kasih
Jiwamu merintihkan derita
Duhai diri........
Tetes embun pagi sirna
Matahari naik merangkak
Lalu menurun
Langit biru juardi meluntur
Langit petang merah jingga
Sang siang meredup
Senja segera menjelang
Malam memeluk hamparan bumi dalam gelap
Itulah gambaran hidup anak manusia
Semua akan sirna di keabadian
Rontok bagaikan daun kerontang
Rontok bertaburan tertelan bumi
Duhai diri .........
Sudah siapkah dirimu untuk perjalanan
panjang tiada ujung
Sudah siapkah rumah masa depanmu?
Sudahkah terbangun istana impianmu?
Bertanyalah pada dirimu mau kemanakah ?
Apa yang engkau pilih ?
Bahagia berkekakankah?
Atau engkau sudah bersiap dengan siksa
Bersiap dalam sengsara tiada berkesudahan
Kasihanilah dirimu
Menangislah sekarang sebelum engkau tak sanggup lagi menangis
Karena keperihan tak tertanggung
Duhai diri......
Masa mudamu telah usai
Tubuhmu telah ringkih
Bercermin dirilah
Sesalilah gemerlap dunia lalumu
Tangisi dengan penyesalan
Isilah hidup yang tersisa dng kembali kepada keta'atan
Hijrahlah kejalan Nya
Menjauhlah dari pelukan nafsu liarmu
Nafsu yang meluncurkan keliang neraka
Ikuti bisikan nuranimu kejalan Nya
Jadilah engkau sebaik baik orang
Yang panjang umurnya baik amalannya.
Menjelang Isya di Ujung Kota Tepian,
2 Rabiul Awal 1442 / 18 Desember 2020
Bbbbb
9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar