HATI YANG RAPUH
By : Musni Japrie
Disuatu senja yang temaram
Berdiri terpaku di bibir tebing pantai terjal
Gelombang bergulung tinggi berkejaran
Bergelegar mehempas karang yang tegak menghadang
Bergetar hati menyaksikan betapa tangguhnya karang bergeming diterpa gelombang tiada henti
Kenapa hati ini tidak setangguh karang
Terpanggang panas terik sepanjang hari
Dibalut angin malam dingin bertiup kencang
Namun karang tegak menantang
Tak pernar hirau atas angin dan badai yang
tiada henti menghempasnya
Kenapa hati ini terlalu rapuh
Menanggung rindu tidak berujung
Rindu dengan bayang yang kian memudar
Rindu yang terpuaskan dalam mimpi
Merindukan yang telah pergi
Rindu yang dicetuskan dalam setiap doa
Berharap agar diberikan kelapangan di negeri sana.
Mengenang 10 purnama kepergian dia yang tercinta.
Perum Korpri Loa Bakung, menjelang dzuhur, Ahad, 18 Muharam 1442 H /
6 September 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar